Larutan elektrolit sejatinya menjadi salah satu subjek kajian dalam penerapan ilmu kimia, alasannya karena sifat dari larutan ini yang cukup unik dan juga banyak manfaat atau kegunaan dari larutan bersamaan dengan larutan non elektrolit.
Disisi lainnya adanya larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena dalam didalamnya terdapat air, sehingga tak khayal jikalau larutan elektrolit juga terdapat dalam tubuh manusia dan berperan dalam fungsi normal sel dan organ kita. Maka dari itu penting bagi kita sebagai manusia untuk menjaga keseimbangan elektrolit yang ada di dalam tubuh.
Larutan Elektrolit
Adakalanya ketika satu zat atau lebih dilarutkan di dalam arti air, maka zat tersebut akan menalami perubahan baik secara fisik maupun kimia yang menghasilkan ion dalam larutan tersebut. Dalam kasus tersebut, maka larutan itu dikatakan bersifat elektrolit.
Namun, pada kasus lain suatu zat yang dilarutkan dalam air tidak menghasilkan ion yang berarti larutan tersebut tidak bersifat elektrolit atau biasa dikenal dengan non elektrolit. Ion yang dihasilkan dalam pelarutan tersebut merupakan ion bermuatan positif atau kation dan ion bermuatan negatif atau anion, dimana kedua jenis ion tersebut akan tersebar secara merata dalam pelarutnya atau air.
Pengertian Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan energi listrik ketika suatu elektroda bermuatan dimasukkan ke dalamnya. Hal itu merupakan akibat dari adanya disosiasi partikel yang menghasilkan ion yang bermuatan positif dan negatif.
Adapun untuk menghantarkan listrik, ion-ion akan bergerak diantara elektroda yang bermuatan negatif dan positif atau disebut katoda dan anoda.
Pengertian Larutan Elektrolit Menurut Para Ahli
Adapun definisi larutan elektrolit menurut para ahli, antara lain;
- Sri Mulyani (2004), Larutan elektrolit adalah larutan yang dengan mudah untuk menghantarkan listrik. lantaran adanya zat elektrolit dengan terurai kemudian menjadi ion karena pengaruh arus listrik yang ada dalam suatu benda.
Syarat Larutan Elektrolit Menghantarkan Listrik
Untuk alasan mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena beberapa syarat. Antara lain;
-
Mengandung spesies
Syarat utama suatu zat dapat menghantarkan listrik dalam larutan elektrolit yaitu mengandung spesies yang dapat bergerak dan bermuatan bebas seperti halnya pada kabel yang mampu menghantarkan listrik karena dalam logam yang terdapat pada kabel memuat elektron yang dapat bergerak bebas.
Hal ini juga berlaku pada larutan dimana ketika larutan tersebut mengandung spesies yang bebas bergerak maka larutan tersebut mampu menghantarkan listrik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik karena adanya ion-ion yang bebas bergerak dan juga bermuatan.
Jenis Larutan Elektrolit
Pembagian larutan elektrolit, antara lain;
Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang memiliki konsentrasi ion besar dengan kata lain suatu zat kimia tertentu terionisasi secara sempurna 100% dalam air. Meskipun terionisasi sempurna, namun zat tersebut tidak berarti larut sepenuhnya dalam air karena terdapat beberapa kasus zat yang hanya sedikit larut dalam air namun menghasilkan elektrolit kuat.
Contohnya yaitu zat strontium hidroksida Sr(OH)2 yang merupakan basa kuat memiliki kelarutan yang rendah dalam air, namun di dalam air zat ini akan terdisosiasi secara sempurna menjadi ion Sr2+ dan ion OH–.
Ciri Larutan Elektrolit Kuat
Adapun karakteristik yang ada dalam larutan elektrolit kuat, diantaranya adalah sebagai berikut;
- Mampu menghantarkan listrik dengan baik atau kuat dalam menghantar listrik
- Zat dapat terionisasi atau terdisosiasi secara sempurna
- Derajat ionisasi = 1
- Larutan ini mampu menghasilkan nyala lampu yang terang dan gelembung gas yang cukup banyak ketika dilakukan uji coba untuk menghantarkan listrik
Contoh dari larutan elektrolit kuat yaitu larutan garam seperti NaCl dan KCl, basa kuat seperti NaOH, Sr(OH)2, KOH, dan lain-lain.
Larutan elektrolit lemah merupakan larutan dengan zat yang terionisasi dalam air hanya sedikit atau sebagian saja. Karena setiap zat kimia memiliki sifat yang berbeda, maka tidak semua zat tersebut dapat terionisasi secara sempurna di dalam air, terdapat beberapa jenis zat yang hanya terdisosiasi secara sebagian atau hanya sedikit menghasilkan ion.
Asam lemah dan basa lemah merupakan contoh dari zat yang menghasilkan larutan elektrolit lemah. Selain itu sebagian besar molekul yang mengandung nitrogen juga merupakan elektrolit lemah.
Ciri Larutan Elektrolit Lemah
Karakteristik yang terkandung dalam larutan elektrolit lemah, diantaranya adalah sebagai berikut;
- Menghantarkan listrik dengan lemah atau kurang baik sebagai penghantar listrik
- Zat hanya terionisasi atau terdisosiasi sebagian kecil saja
- Derajat ionisasi lebih dari 0 namun kurang dari 1
- Pada uji untuk menghantarkan listrik, larutan elektrolit lemah akan menghasilkan nyala lampu yang redup dan menghasilkan hanya sedikit gelembung gas
Contoh dari larutan elektrolit yaitu asam lemah seperti CH3COOH, H3PO4, HCN, dll lalu juga basa lemah seperti NH4OH dan Al(OH)3.
-
Larutan non elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan dengan zat yang sama sekali tidak terionisasi dalam air. Sama seperti kasus elektrolit lemah, tidak semua zat dapat mengalami proses ionisasi dalam air. Terdapat beberapa zat yang bahkan sama sekali tidak dapat terionisasi ketika dilarutkan dalam air.
Meskipun zat tersebut dapat larut dengan sempurna atau memiliki kelarutan yang sangat tinggi dalam air, ketika zat tersebut tidak terionisasi maka tetap saja zat tersebut dikatakan non elektrolit. Karena tidak terdapat ion-ion dalam larutan, maka larutan ini tidak memiliki spesi yang bisa bergerak bebas dan bermuatan oleh karena itu larutan non elektrolit tidak mampu menghantarkan listrik.
Ciri Larutan Non Elektrolit
Untuk karakteristik yang ada dalam larutan non elektrolit, antara lain sebagai berikut;
- Tidak mampu menghantarkan listrik atau bersifat isolator
- Zat tidak dapat terionisasi dalam air
- Derajat ionisasi= 0
- Pada uji untuk menghantarkan listrik, larutan non elektrolit tidak mampu menghasilkan nyala pada lampu dan tidak didapatkan gelembung gas pada larutan ini
Contoh larutan non elektrolit yaitu larutan gula, etanol, lemak, dan lain-lain.
Contoh Aplikasi Larutan Elektrolit
Berikut ini merupakan contoh aplikasi larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;
-
Baterai
Baterai adalah sesuatu yang tidak lepas dari kehidupan manusia, segala alat elektronik membutuhkan baterai sebagai daya seperti smartphone, laptop, jam, dan banyak lagi. Baterai merupakan sesuatu yang mampu menghantarkan listrik karena pada baterai terdapat kandungan amonium klorida sebagai zat yang menghantarkan arus listrik.
-
Minuman Isotonik
Mungkin sudah tidak asing di telinga kita tentang cairan isotonik karena banyak produk minuman yang menawarkan minuman isotonik yang mampu menggantikan cairan tubuh yang hilang. Memang benar, cairan isotonik ini mengandung zat elektrolit yang mampu menggantikan cairan tubuh kita.
Hal ini sangat berguna karena dalam tubuh kita terdapat sistem elektrolit sehingga kita perlu menjaga keseimbangannya.
-
Obat Diare
Seperti kita tahu bahwa orang orang telah menggunakan oralit atau campuran air dan garam sebagai obat diare. Namun tahukah anda bahwa ternyata hal ini didasarkan pada prinsip larutan elektrolit. Garam atau NaCl yang dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion ion yang menjadikannya sebagai larutan elektrolit kuat.
Ketika diare, seseorang akan kehilangan cairan yang cukup banyak sehingga membutuhkan suplai cairan yang banyak juga. Cairan oralit yang mengandung banyak ion ini merupakan cairan yang sangat ideal untuk mengganti cairan tubuh yang hilang tersebut.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa larutan elektrolit memiliki sifatnya yang mampu menghantarkan listrik dan mengandung ion-ion. Dimana dalam jenisnya sendiri terbagi atas larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan non elektrolit
Tetapi yang pasti, suatu zat dapat diidentifikasi sebagai zat elektrolit kuat, lemah, ataupun non elektrolit dengan menggunakan pengukuran konduktansi listrik dalam larutan yang mengandung zat tersebut. Biasanya setiap zat memiliki tingkat elektrolit yang berbeda dan tentunya hal tersebut ditentukan oleh sifat fisika dan kimia dari zat tersebut.
Ketika suatu zat yang dilarutkan dalam air menghasilkan ion dengan efisiensi 100% atau semua zat tersebut berubah menjadi ion, maka dapat dikatakan zat tersebut memiliki tingkat elektrolit kuat. Sedangkan jika suatu zat hanya memproduksi sedikit saja ion, maka zat tersebut dikategorikan elektrolit lemah. Terakhir yaitu non elektrolit dimana suatu zat tidak dapat menghasilkan ion pada proses pelarutannya.
Itulah tadi materi yang menjelaskan tentang pengertian larutan elektrolit menurut para ahli, syarat, jenis, ciri, dan contohnya di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga melalui artikel ini mampu memberikan edukasi mendalam.