Atom pada dasarnya terdapat sebagaian unsur tertentu yang memiliki jumlah proton dan afinitas elektron serta dapat memiliki jumlah neutron yang bervariasi. Jika sebuah atom memiliki lebih banyak atau lebih sedikit elektron daripada proton, maka secara otomatis atom tersebut memiliki muatan negatif atau positif secara keseluruhan, masing-masing atom tersebut disebut ion.
Oleh karena demikianlah dalam sejarah teori atom menjadi bagian materi yang fundamental dalam segala sesuatu yang dapat disentuh secara fisik. Segala sesuatu di alam semesta (kecuali energi) terbuat dari materi. Jadi, segala sesuatu di alam semesta terbuat dari atom.
Sejarah Atom
Secara historis masa lalu teori atom lahir pada 440 SM oleh Democritus yang dikenal sebagai seorang ilmuwan dan filsuf Yunani.
Democritus kemungkinan besar membangun teorinya tentang atom di atas karya filsuf masa lalu, menurut Andrew G. Van Melsen, penulis “From Atomos to Atom: The History of the Concept Atom” (Duquesne University Press, 1952).
Penjelasan sejarah penemuan atom oleh democritus dimulai dengan sebuah batu. Sebuah batu yang dipotong menjadi dua menghasilkan dua bagian dari batu yang sama. Jika batu itu terus menerus dipotong, pada titik tertentu akan ada sebongkah batu yang cukup kecil sehingga tidak bisa lagi dipotong.
Oleh karena itulah istilah “atom” sendiri berasal dari kata Yunani untuk tak terpisahkan dan dapat disimpulkan oleh Democritus pasti merupakan titik di mana makhluk (segala bentuk materi) tidak dapat lagi dibagi.
Penjelasannya mencakup gagasan bahwa atom ada secara terpisah satu sama lain, ada jumlah atom yang tak terbatas, atom dapat bergerak, atom dapat bergabung bersama untuk menciptakan materi tetapi tidak bergabung menjadi atom baru, dan atom tidak dapat dibagi.
Namun, karena kebanyakan filsuf pada saat itu terutama Aristoteles yang sangat berpengaruh percaya bahwa semua materi diciptakan dari bumi, udara, api, dan arti air, teori atom Democritus dikesampingkan.
Perkembangan Penumuan Atom
Kemudian dalam perkembangannya teori atom ini dikemukakan oleh para ahli. Antara lain;
John Dalton seorang ahli kimia Inggris yang membangun ide-ide Democritus pada tahun 1803 ketika ia mengemukakan teori atomnya sendiri. Teori Dalton memasukkan beberapa gagasan dari Democritus, seperti atom tidak dapat dibagi dan tidak dapat dihancurkan dan atom yang berbeda terbentuk bersama untuk menciptakan semua materi.
Penambahan Dalton pada teori tersebut mencakup gagasan-gagasan berikut: Bahwa semua atom dari unsur tertentu adalah identik, bahwa atom dari satu unsur akan memiliki bobot dan sifat yang berbeda dari atom unsur lain, bahwa atom tidak dapat dibuat atau dihancurkan dan materi dibentuk oleh atom bergabung dalam bilangan bulat sederhana.
Selanjutnya, Thomson fisikawan Inggris yang menemukan elektron pada tahun 1897, membuktikan bahwa atom dapat dibagi. Ia mampu menentukan keberadaan elektron dengan mempelajari sifat-sifat pelepasan listrik dalam tabung sinar katoda. Menurut makalah Thomson tahun 1897, sinar dibelokkan di dalam tabung, yang membuktikan bahwa ada sesuatu yang bermuatan negatif di dalam tabung vakum.
Pada tahun 1899, Thomson menerbitkan deskripsi versinya tentang atom, yang umumnya dikenal sebagai “plum pudding model“. Model atom Thomson mencakup sejumlah besar elektron yang tersuspensi dalam sesuatu yang menghasilkan muatan positif yang memberikan atom muatan netral secara keseluruhan.
Ilmuwan berikutnya yang memodifikasi lebih lanjut dan memajukan model atom adalah Rutherford, yang belajar di bawah Thomson. Pada tahun 1911, Rutherford menerbitkan versinya tentang atom, yang mencakup inti bermuatan positif yang mengorbit oleh elektron.
Langkah ini kemudian, dilanjutkan oleh Rutherford dan asistennya menembakkan partikel alfa ke lembaran tipis emas. Partikel alfa terdiri atas 2 proton dan 2 neutron, yang disatukan oleh gaya nuklir kuat yang sama yang mengikat inti.
Para ilmuwan memperhatikan bahwa sebagian kecil dari partikel alfa tersebar pada sudut yang sangat besar ke arah gerakan semula, sementara sebagian besar lewat hampir tidak terganggu.
Rutherford mampu memperkirakan ukuran inti atom emas, menemukannya setidaknya 10.000 kali lebih kecil dari ukuran seluruh atom dengan sebagian besar atom berada di ruang kosong. Model atom Rutherford masih menjadi model dasar yang digunakan saat ini.
Beberapa ilmuwan lain dalam perkembangan sejarah melanjutkan model atom, termasuk Niels Bohr yang membangun perkembangan peemuannya di atas model Rutherford untuk memasukkan sifat elektron berdasarkan spektrum hidrogen. Erwin Schrodinger yang juga mengembangkan model atom kuantum.
Selain itu, ada pula Werner Heisenberg yang menyatakan bahwa seseorang tidak dapat mengetahui kedua posisi dan kecepatan elektron secara bersamaan, dan Murray Gell-Mann dan George Zweig yang secara independen mengembangkan teori bahwa proton dan neutron terdiri dari quark.
Atom Menurut Para Ahli
Secara singkat definisi atom menurut para ahli, antara lain:
- Demokritos, Atom adalah sebagai partikel terkecil penyusun seluruh materi di alam semesta.
- John Dalton, Pengertian atom adalah sebagai partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat seperti unsurnya.
- J.J. Thomson, Pengertian atom ialah sebagai bola yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif tersebar secara merata.
- Ernest Rutherford, Definisi atom adalah sebagai partikel yang terdiri dari inti atom, yaitu proton dan neutron yang berada pada bagian pusat dan dikelilingi elektron-elektron.
Nah, demikianlah artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkaitan dengan sejarah lahirnya penumuan dan perkembangan teori atom secara singkat serta lengkap. Semoga memberikan edukasi untuk semua kalangan yang membutuhkan.