Racun bisa dikatakan sebagai salah satu jenis zat kimia yang sangat berbahaya bagi manusia atau organsme lainnya apabila terserap, terhirup, atau bahkan tertelan. Racun sering juga dikenal dengan istilah toksin, meskipun pada dasarnya toksin merupakan salah satu zat beracun yang diproduksi di dalam sel atau organisme hidup.
Adapun untuk jenisnya racun dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu eksotoksin (yang dikeluarkan oleh organisme) atau endotoksin (yang secara struktural merupakan bagian dari bakteri) yang sangat berbahaya bagi tubuh, bahkan terus menjadi salah satu penyebab utama cedera dan bahkan kematian. Racun yang serng digunakan adalah pestisida. Selain itu terdapat contoh racun yang dikenal paling mematikan seperti sianida, digoxin, botolium, arsnenix dan Tetrodotoxin. Oleh sebab itu penggunaan dalam dunia medis harus sangat diperhatikan.
Racun
Racun adalah zat yang membahayakan organisme jika diserap, dihirup, atau tertelan dalam jumlah yang cukup. Beberapa jenis racun membuat organisme sakit, bahkan menyebabkannya kematian atau menyebabkan perubahan secara perlahan pada kesehatan yang mungkin tidak disadari selama bertahun-tahun. Toksikologi adalah ilmu tentang racun atau studi tentang efek berbahaya bahan kimia pada organisme hidup.
Beberapa orang mengasosiasikan kata ‘kimia‘ dengan racun yang diproduksi. Namun bahan kimia pada dasarnya dapat berbahaya atau tidak berbahaya. Bahan kimia yang berpotensi beracun dapat berupa sintetis (diproduksi) atau alami.
Misalnya, dioksin, beberapa pestisida dan gas saraf adalah bahan kimia beracun yang diproduksi, sedangkan belladonna, botulinum dan tetrodotoxin adalah jenis bahan kimia beracun yang diproduksi secara alami. Ada juga zat beracun yang muncul secara alami di dalam tanah, seperti asbes dan timbal.
Pengertian Racun
Racun adalah zat apa pun baik alami atau buatan, yang berbahaya atau mematikan bagi sel hidup, bahkan dalam jumlah kecil. Dalam biologi, racun adalah zat yang menyebabkan kematian, cedera atau kerusakan pada organ, biasanya oleh reaksi kimia atau aktivitas lain pada skala molekuler, ketika organisme terpapar dalam jumlah yang cukup.
Dalam bidang kedokteran (terutama kedokteran hewan) dan zoologi sering membedakan racun dari toksin dan dari bisa. Toksin sering dianggap sebagai jenis racun tertentu. Artinya zat beracun yang diproduksi di dalam sel atau organisme hidup.
Beberapa ilmuwan, mendefinisikan toksin merujuk pada racun sebagaimana mereka meracuni dan menyebut racun yang memiliki sumber hidup ‘biotoxins’ atau ‘racun alami’. Toksin adalah racun yang disuntikkan melalui gigitan (misalnya, dari laba-laba) atau sengatan (misalnya, dari tawon) untuk menimbulkan efeknya.
Pengertian Racun Menurut Para Ahli
Adapun definisi racun menurut para ahli, antara lain:
- Nelwan (2010), Racun/toksin berasal dari kata “toxon” yang berarti racun atau efek yang merugikan dari suatu zat.
- E.J. Ariens, E. Mutschler, A.M. Simonis (1994), Racun adalah sebagai suatu senyawa kimia yang dapat merugikan organisme sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan yang memberikan efek toksik atau dapat merugikan manusia.
Ciri Racun
Ciri orang yang sedang terkena racun adalah sebagai berikut:
- Mual dan muntah
Mual dan muntah terjadi karena adanya infeksi di dalam perut yang berasal dari makanan yang telah terkontaminasi oleh makanan yang mengandung racun baik saat produksi atau proses memasaknya.
- Diare
Diare terjadi karena terganggunya fungsi usus dalam menyerap makanan dan air yang kemudian keluar berubah feses yang berarir.
- Demam
Demam terjadi sebagai efek perlawanan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi atau gangguan yang membahayakan tubu lainnya.
Jenis Racun
Racun dapat diklasifikasikan sebagai eksotoksin (yang dikeluarkan oleh organisme, misalnya bufotoksin) atau endotoksin (yang secara struktural merupakan bagian dari bakteri, misalnya botulinum).
Racun menyebabkan kerusakan pada organisme ketika senyawa toksik bersentuhan atau diserap oleh jaringan tubuh. Senyawa ini berinteraksi dengan bagian tubuh. Racun sangat bervariasi dalam tingkat keparahan pengaruhnya, mulai dari ringan tapi akut (sengatan lebah) hingga hampir mematikan (botulinum).
Racun dapat diklasifikasikan menurut lokasi tubuh di mana efeknya paling menonjol, yaitu:
- Hemotoksin (misalnya, ditemukan pada beberapa ular) menghancurkan sel darah merah dan menyebabkan kerusakan jaringan secara umum.
- Fototoksin (misalnya, alfa-tertienil yang ditemukan pada tanaman marigold) menyebabkan reaksi alergi pada individu yang rentan.
- Nekrotoksin (misalnya, necrotising fasciitis – bakteri pemakan daging) menghancurkan sel yang mereka hadapi dan menyebabkan kerusakan jaringan secara umum. Laba-laba pasir Afrika Selatan menggunakan racun nekrotik.
- Neurotoksin (misalnya, tetrodotoksin yang ditemukan pada ikan buntal dan beberapa siput laut insang abu-abu) memengaruhi sistem saraf organisme. Laba-laba janda hitam menggunakan neurotoksin.
Bahaya Racun
Racun yang memasuki rantai makanan baik yang berasal dari industri, pertanian, atau alam mungkin tidak langsung menjadi racun bagi organisme pertama yang mencerna toksin, tetapi dapat menjadi lebih terkonsentrasi pada organisme pemangsa di bagian atas rantai makanan, terutama karnivora dan omnivora.
Racun yang larut dalam lemak yang cenderung disimpan dalam jaringan biologis daripada dibuang dalam urin atau feses. Selain makanan, banyak racun yang mudah masuk ke tubuh melalui kulit dan paru-paru. Asam hidrofluorat adalah racun kontak yang terkenal jahat, selain kerusakan korosifnya.
Gas asam yang terjadi secara alami adalah racun atmosfer yang bekerja cepat dan terkenal (seperti yang dilepaskan oleh aktivitas vulkanik atau rig pengeboran). Racun juga bisa masuk ke dalam tubuh melalui implan medis yang salah, atau melalui suntikan (yang merupakan dasar dari suntikan mematikan dalam konteks hukuman mati).
Racun merupakan zat yang sangat berbahaya Bahkan keracunan terus menjadi salah satu penyebab utama cedera dan kematian di Amerika Serikat. Meskipun jumlah kematian terkait keracunan yang dilaporkan di AS telah menurun drastis dari beberapa ratus per tahun menjadi kurang dari 50 per tahun, keracunan non-fatal masih menjadi masalah yang signifikan. Diperkirakan lebih dari 150.000 pria, wanita dan anak-anak diracuni setiap tahun di Georgia.
Contoh Racun
Adapun untuk contoh zat yang termasuk dalam kategori beracun, diantaranya yaitu:
- Natrium Sianida
Sianida termasuk dalam kategori racun karena mengandung zat kimia yang bukan berasal dari sel organisme yang memiliki kadar bahaya yang tinggi. Zat tersebut dapat berupa gas, serbuk, maupun Kristal. Baunya sangat mudah dideteksi dan ada bau yang terkesan pahit, dan sangat beracun bagi manusia.
Meski ada risiko dengan penyerapan kulit, risiko terbesarnya adalah konsumsi. Menghirup atau menelan natrium sianida menghalangi pengangkutan oksigen yang menyebabkan kematian karena kehabisan oksigen.
- Digoxin
Digoxin merupakan toksin yang ditemukan pada tumbuhan bunga foxglove yang banyak dijumpai di Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya. Jenis racun ini termasuk dalam racun yang paling mematikan karena zat digoxin yang terserap dalam tubuh bekerja secara cepat dan mengalir ke aliran darah kemudian berheni di jantung.
Efek yang ditimbulkan dari proses tersbeut adalah korban mengalami gangguan seperti sakit perut, sakit kepala, mual, muntah, bahkan berhalsuansi. Ketika zat digoxin mengendap di jantung maka akan menyebabkan penurunan dan pelambatan fungsi jantung dan kemudian berujung pada berhenti totalnya aktivitas jantung.
- Botolium
Senyawa paling beracun adalah toksin botulinum. Ini satu juta kali lebih mematikan daripada senyawa yang diproduksi paling mematikan. Satu sendok teh botulinum dapat membunuh seperempat populasi dunia! Botulinum adalah senyawa yang digunakan dalam Botox yaitu metode populer untuk mengurangi kerutan pada kulit.
Racun tersebut memblokir impuls saraf dan untuk sementara waktu melumpuhkan otot yang menyebabkan keriput, membuat kulit tampak lebih halus. Botulinum juga digunakan untuk prosedur medis seperti pengobatan kejang otot.
- Arsenix
Arsenix merupakan zat yang digunakan untuk pembuatan obat-obatan untuk penyakit kulit. Apabila digunakan secara berlebihan atau tidak sesuai dosis maka akan menyebabkan mual, kejang dan pusing bahkan menyebakan kematian.
- Tetrodotoxin
Tetrodotoxin adalah neurotoxin yang paling banyak ditemukan pada hewan laut. Hal ini terkenal menyebabkan mati rasa perioral pada konsumen ikan buntal, yang dikenal di Jepang sebagai fugu. Racunnya tahan panas, artinya memasak tidak menghancurkan toksin.
Ada 26 analog yang terjadi secara alami. Toksin memblokir saluran natrium yang menyebabkan gejala gastrointestinal, neurologis, dan jantung pada pasien yang keracunan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada penawar yang diketahui.
- Pestisida
Pestisida merupakan salah satu kelompok zat yang tujuan utamanya meracuni berbagai serangga dan hewan lain yang dianggap sebagai hama (misalnya tikus dan kecoa). Pestisida alami telah digunakan untuk tujuan ini selama ribuan tahun (misalnya garam meja pekat beracun bagi banyak siput).
Bioakumulasi insektisida pertanian yang dibuat secara kimiawi menjadi perhatian banyak spesies, terutama burung, yang mengkonsumsi serangga sebagai sumber makanan utama. Toksisitas selektif, aplikasi terkontrol, dan biodegradasi terkontrol merupakan tantangan utama dalam pengembangan herbisida dan pestisida dan dalam teknik kimia secara umum.
Hal itu disebabkan karena semua makhluk hidup di bumi berbagi biokimia yang mendasarinya; organisme yang luar biasa dalam ketahanan lingkungannya diklasifikasikan sebagai ekstremofil, ini untuk sebagian besar menunjukkan kerentanan yang sangat berbeda.
Zat-zat kimia yang paling mematikan (bagi manusia) diantaranya yaitu:
- Botulinum toksin A (dari bakteri Clostridium botulinum)
- Toksin tetanus A (dari bakteri-Clostridium tetani)
- Difteri (dari bakteri-Corynebacterium diphtheriae)
- Dioksin (diproduksi)
- Muscarine (dari jamur-Amanita muscaria)
- Bufotoxin (dari katak biasa-genus Bufo)
- Sarin (diproduksi)
Demikinalah artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian racun menurut para ahli, ciri, macam, bahaya, dan contohnya yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga mengedukasi.