Berbagai jenis limbah yang ada di planet bumi memang sangat beragam bentuknya. Mulai dari limbah yang sifatnya organik (mudah terurai), anorganik atau non organik (tidak mudah terurai), berbahaya, sampai dengan limbah beracun.
Hal ini tentusaja menjadi salah satu permasalahan penting yang harus segara diatasi. Alasannya karena semakin banyaknya jumlah populasi manusia jikalau terus menghasilkan sampah bekas menyebabkan kontaminasi alam yang berpengaruh pula dengan perubahan iklim.
Limbah Organik dan Non Organik
Limbah organik biasanya dilakukan pengentasan dengan memompa ke instalasi pengolahan tempat diolah, dan kemudian limbah tersebut masuk ke aliran air, atau dibuang langsung ke laut. Sedikit upaya dilakukan untuk mendapatkan kembali nutrisi berharga atau kandungan energi dari limbah ini.
Disisi lain, untuk limbah anorganik penangan yang umum dilakukan ialah dengan mengubur atau membakar meski proses pembakaran limbah anorganik menghasilkan asap yang beracun.
Pengertian Limbah Organik
Limbah organik adalah komponen aliran limbah yang bersumber tumbuhan atau hewan yang mudah terurai secara hayati, misalnya kertas dan karton, sisa makanan, biosolid, limbah hijau dan kayu. Limbah organik sering dibuang bersama limbah lain di tempat pembuangan akhir atau insinerator, tetapi karena dapat terurai secara hayati, beberapa limbah organik cocok untuk pengomposan.
Banyaknya variasi dan volume limbah organik industri, ada banyak potensi untuk mendaur ulang dan membuat kompos bahan-bahan ini. Pengelola sampah terus bereksperimen dengan berbagai “resep” untuk pengomposan limbah organik industri menjadi pengkondisi tanah dan perbaikan tanah. Beberapa air limbah industri yang telah diolah dan lumpur mengandung bahan organik dalam jumlah besar dan juga dapat digunakan sebagai pupuk dan amandemen tanah.
Produksi biogas adalah penggunaan limbah organik lainnya. Limbah ini diproduksi di unit digester oleh dekomposisi anaerobik dari limbah organik seperti kotoran dan sisa tanaman. Produk samping yang bermanfaat dari produksi biogas termasuk lumpur yang dapat digunakan untuk menyuburkan dan memperbaiki tanah, dan inaktivasi patogen dalam limbah.
Pengertian Limbah Organik Menurut Para Ahli
Adapun definisi limbah organik menurut para ahli, antara lain:
- Advances in Agronomy (2017), Limbah organik merupakan limbah yang dapat dibuat kompos untuk menstabilkan bahan organik, mengurangi kadar air, meningkatkan konsentrasi nutrisi tanaman, menghilangkan patogen dan benih gulma, mengembangkan penekan penyakit, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pengertian Limbah Non Organik
Limbah non organik adalah limbah yang berasal dari mineral dan pengelolaan sistem industri, hal ini tentusaja kebalikan dari limbah organik yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan. Jika kita tidak menyadarinya, ada berbagai macam perbedaan antara limbah anorganik dan organik. Sebagian besar perbedaan ini berasal dari fakta bahwa kedua limbah tersebut berasal dari sumber yang berbeda.
Meskipun banyak orang yang berkebun ‘membuat kompos’ sebagian dari dapur dan limbah kebun mereka, sebagian besar limbah rumah tangga masuk ke tempat pembuangan sampah dan seringkali menjadi limbah paling berbahaya.
Komponen sampah organik dari TPA diuraikan oleh mikro-organisme untuk membentuk ‘lindi’ cair yang mengandung bakteri, bahan busuk dan mungkin kontaminan kimia dari TPA. Cairan tersebut dapat menimbulkan bahaya yang serius jika mencapai anak sungai atau memasuki permukaan air.
Pengertian Limbah Anorganik Menurut Para Ahli
Adapun definisi limbah anorganik menurut para ahli, antara lain:
- Peace Corp, Limbah anorganik adalah semua limbah dari non-biologis (asal industri atau proses non-alami), misalnya botol soda plastik, gelas, cangkir yogurt, sendok, plastik, kaleng aluminium, kantong plastik.
- Sacramento States, Limbah anorganik adalah jenis bahan kimia yang berasal dari mineral, sedangkan limbah organik adalah bahan kimia yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan.
Perbedaan Limbah Organik dan Non Organik
Adapun untuk perbedaan limbah organik dan limbah nonorganik atau dikenal dengan anorganik, yaitu:
- Perbedaan pertama yang jelas antara sampah organik dan anorganik adalah bahwa yang pertama dihasilkan oleh organisme hidup sedangkan yang terakhir adalah produk dari organisme tidak hidup dan campur tangan manusia.
- Perbedaan kedua antara keduanya adalah bahwa limbah organik terdiri dari karbon serta ikatan hidrogen sedangkan limbah kimia tidak mengandung sedikit pun karbon.
- Perbedaan penting lainnya antara keduanya adalah bahwa bahan organik dipengaruhi oleh panas dan terbakar secara alami tetapi limbah anorganik tidak terbakar.
- Perbedaan lain yang ada diantara keduanya adalah bahwa sementara bahan organik terdiri dari organisme hidup atau organisme yang pernah hidup, materi anorganik terutama terdiri dari materi tidak hidup dan memiliki karakteristik seperti mineral.
- Pada analisis yang lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa sampah organik lebih kompleks dibandingkan sampah anorganik, terutama dalam hal komposisinya.
- Perbedaan lain antara keduanya adalah bahwa sampah organik tidak dapat membentuk garam, sedangkan bahan anorganik larut dalam air sehingga mudah membentuk garam.
- Sampah organik menggambarkan laju reaksi yang lebih lambat dibandingkan dengan sampah anorganik. Ini dikaitkan dengan produk yang lebih kompleks yang terbentuk setelah reaksi antara bahan organik.
Dari penjelasan atas perbedaan tersebut, tentusaja untuk membedakannya keduanya, salah satu perbedaan yang paling jelas adalah sampah anorganik berasal dari mineral, sedangkan yang kedua berasal dari organisme hidup seperti tumbuhan atau hewan.
Perbedaan asal ini mencirikan sifat dari kedua jenis sampah ini. Materi anorganik hanya berpengaruh sedikit atau tidak berpengaruh dari mikroorganisme dalam proses dekomposisi, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk hancur sangat lama. Beberapa contoh limbah anorganik tersebut yaitu kaleng aluminium, sendok, plastik, dan gelas.
Contoh Limbah Organik dan Non Organik
Sedangkan contoh limbah yang tergolong dalam organik dan non organik. Antara laain;
Misalnya saja;
- Bekas Makanan yang biasanya dihasilkan dari keperluan rumah tangga
- Bekas Minuman
- Dedaunan
- Air
- Batang Pohon
- Kueh basi
Misalnya saja;
- Kaca
- Plastik
- Botol
- Besi
- Alumunium
Cara Mengatasi Limbah Organik dan Non Organik
Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa membuang sampah organik selalu lebih mudah daripada bahan anorganik? Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa limbah organik dapat terurai secara hayati, dan karenanya dapat dengan mudah dibuang.
Cara paling umum untuk membuang sampah organik adalah melalui TPA atau di insinerator. Namun, karena kebutuhan untuk membuat planet kita aman dan kondusif, pembakaran tidak selalu menjadi pilihan terbaik karena menghasilkan asap beracun.
Namun, peningkatan jumlah tempat pembuangan akhir baru-baru ini di sebagian besar daerah mengharuskan perlunya mengadopsi cara-cara yang lebih ramah lingkungan dalam membuang sampah organik. Karena semua orang ingin hidup di lingkungan yang bersih, cara yang lebih baik dalam mengelola sampah organik seperti daur ulang lebih disukai.
Penting juga untuk kita ketahui bahwa ada risiko kesehatan yang serius terkait dengan penanganan limbah, karena limbah mentah mengandung bakteri dan patogen yang menyebabkan penyakit dan penyakit serius.
Harus ditekankan bahwa prosedur kesehatan dan keselamatan harus diikuti saat menangani limbah dan bahwa orang yang terlibat dalam penanganannya harus memiliki pemahaman yang jelas tentang risiko kesehatan yang terlibat. Limbah mentah tidak boleh diterapkan pada tanaman yang akan dikonsumsi oleh manusia atau hewan.
- Residu feses manusia diproduksi dalam jumlah besar di daerah perkotaan dan ditangani dengan berbagai cara
Dalam kasus terburuk, sedikit yang dilakukan untuk membuang atau mengolah limbah dan hal itu dapat menimbulkan risiko kesehatan yang sangat besar. Hal itu seringkali terjadi di daerah kumuh atau daerah miskin di beberapa kota besar.
Limbah seringkali ditangani dengan kasar dan dipompa ke badan air terdekat dengan sedikit atau tanpa perawatan. Ada metode untuk pengolahan skala besar dan penggunaan limbah sebagai pupuk dan sumber energi. Metode yang paling umum digunakan adalah pencernaan anaerobik untuk menghasilkan biogas dan pupuk cair. Toilet pengomposan memfasilitasi konversi limbah feses manusia menjadi kompos yang kaya.
- Residu hewan jarang terbuang percuma
Residu subur ini biasa dimanfaatkan sebagai sumber pupuk, diaplikasikan langsung ke lahan, atau sebagai sumber energi, baik melalui pembakaran langsung (setelah pengeringan) maupun melalui digesti untuk menghasilkan gas metan.
Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian limbah organik dan non organik menurut para ahli, perbedaan, serta contohnya yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi.