Pada hakekatnya titrasi asam basa dikenal dengan sebutan reaksi netralisasi. Sesuai dengan teori asam basa, hal ini melibatkan hubungan yang terjadi antar asam, yaitu asam basa yang berupa kuat atau lemah.
Proses penghubungan antara titrasi asam basa kuat atau lemah senantiasa dipengaruhi oleh larutan indikator yang biasanya dipergunakan pada proses titrasi, yaitu asam organik lemah dan basa organik lemah. Keduanya memiliki dua warna berbeda di dalam pH, misalnya adalah indikator PP atau Fenolftalein. Atas alasan demikinalah pada titrasi dikenal beberapa istilah yang akan dibahas lebih lanjut.
Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa adalah serangkaian proses penentuan kadar yang terjadi pada suatu larutan basa yang memperggunakan larutan asam yang akan diketahui kadarnya. Dimana kadar larutan asam dan larutan basa dapan diketahui dengan didasarkan pada reaksi netralisasi.
Istilah dalam Titrasi
Dalam proses titrasi terdapat beberapa istilah yang harus diketahui, diantaranya;
-
Titran (Larutan Standar)
Titran merupakan suatu zat yang digunakan sebagai agen penitrasi dalam penerapan kimia, biasanya titran disebut juga larutan standar yang mana sudah diketahui kadarnya dengan pasti dan digunakan untuk penentuan kadar zat yang tidak diketahui.
Dimana pada proses titrasi, kemurnian titran sangat diperlukan dengan tujuan mencegah terjadinya kesalahan pada penentuan.
-
Titrat (Sampel Analit)
Titrat adalah lawan istilah yang ada dalam arti titran, yaitu jenis zat kimia yang tidak diketahui kadar atau konsentrasinya. Titrat ini selanjutnya akan dititrasikan dengan titran, dengan demikian dapat dihitung jumlah konsentrasinya.
Pada proses titrasi asam basa, saat larutan telah mengalami penetralan hingga sempurna, artinya semua mol titrat atau sampel sudah habis bereaksi dengan titran yang sebelumnya ditambahkan. Ketika kondisi ini telah dicapai, maka disebut dengan titik ekuivalen.
Dengan kata lain titik ekuivalen ini dapat dikatakan sebagai titik ketika mol sampel yang direaksikan sama dengan mol pada titrat yang digunakan.
-
Indikator
Indikator asam basa adalah zat yang berasal dari luar atau eksternal yang ditambahkan pada titrat (sampel) dengan tujuan mengetahui waktu kapan proses titrasi harus dihentikan. Biasanya indikator bekerja dengan menunjukkan perubahan warna. Indikator dalam titrasi juga terdiri dari berbagai macam, hal ini didasarkan pada rentang pH atau trayek pH.
Contohnya yaitu pada Fenolftalein atau PP adalah indikator yang memiliki trayek pH sebesar 8,3 sampai dengan 10, dengan begitu ketika titrasi asam dengan basa kuat dilakukan dan telah melalui titik ekuivalen dan menuju nilai trayek pH. Maka indikator akan berubah warna yaitu menjadi warna merah muda, dan pada saat inilah titrasi harus dihentikan.
-
Titik Akhir Titrasi
Titik akhir titrasi adalah kondisi ketika titrasi sudah harus dihentikan. Titik akhir ini berbeda dengan titik ekuivalen, yang mana titik akhir umumya ditandai dengan perubahan warna pada indikator. Apabila ketika mencapai perubahan warna titrasi tidak dihentikan, maka titran akan berlebih dan hasil perhitungan akan menjadi tidak tepat.
Nah, demikinalah artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan istilah-istilah titrasi asam basa dan contohnya. Semoga memberikan wawasan ilmu pengetahuan bagi kalian semuanya yang sedang membutuhkan referensinya.