Kawat nikrom biasanya dipergunakan untuk membuat kabel resistansi. Cara kerja dalam pemanfaatan kawat nikrom seperti ini telah dipatenkan sejak tahun 1905. Dimana untuk paduan pembentukan kawat ini dikenal sebagai nikrom 80/20. Namun, apabila menggunakan arti besi juga, maka persentase rasio ketiga bahan tersebut tentunya akan berbeda.
Disisi lain, dalam menggunakan kawat nikrom sebagai salah satu alat laboratorium kimia terdapat beberapa cara yang perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan ketika pengujian nyala api.
Kawat Nikrom
Kawat nikrom adalah paduan yang terbuat dari nikel dan kromium. Sehingga kawat nikrom dapat menahan panas, oksidasi dan reduksi, serta berfungsi sebagai elemen pemanas dalam produk seperti pemanggang roti dan pengering rambut.
Adapun untuk penggunannya sendiri kawat nikrom juga dapat ditemukan di laboratorium, konstruksi, dan elektronik khusus.
Cara Menggunakan Kawat Nikrom
Adapun untuk cara yang bisa dilakukan dalam penggunaan kawat nikrom pada alat laboratorium, antara lain;
-
Menggunakan pembakar bunsen
Kita dapat menggunakan bunsen sebagai bahan pembakaran ketika melakukan uji nyala api terhadap uji sampel. Selain bunsen, pembakar spiritus juga dapat kita gunakan.
Setidaknya perlu kita perhatikan bahwa bunsen dan pembakar spiritus merupakan alat laboratorium yang berbeda. Dimana keduanya adalah alat yang umum dapat kita temukan, baik di laboratorium baik kimia, fisika, biologi dan farmasi.
-
Menggunakan HCL untuk membersihkan kawat nikrom
Sebelum kita melakukan pengujian, alangkah lebih baik apabila kita bersihkan terlebih dahulu kawat nikrom yang akan kita gunakan dengan menggunakan HCL kuat. HCL mampu melarutkan zat pengotor yang menempel pada kawat nikrom.
Selain itu, HCL juga tidak akan akan mengganggu pengujian karena HCL tidak mempunyai warna nyala api ketika dibakar, sehingga hasil pengujian tidak akan terganggu.
-
Pengujian
Ketika proses penggunaan kawat nikrom sudah dalam kondisi bersih, kita dapat langsung melakukan uji nyala api. Pertama yang harus dilakukan adalah meneteskan sedikit HCL ke kawat nikrom dan tempelkan ujung kawat nikrom ke dalam sampel yang akan di uji.
Kemudian, ambil dan tempatkan ujung kawat ke atas bunsen yang menyala. Apabila sampel yang diuji mempunyai warna nyala yang khas maka akan dihasilkan warna nyala api sesuai dengan unsur dari sampel tersebut.
Rumus Kimia Penghitungan Kawat Nikrom
Kawat nikrom laboratorium memiliki rumus penghitungan. Antara lain;
Rumus kimia untuk nikrom adalah NiCr, tapi untuk sampel yang mengandung besi sebagai penyusunnya, rumus kimianya adalah NiFeCr.
Penghitungan dalam perumusan tersebut dilihat dari besarnya persentase nikel dan krom yang digunakan untuk membaut serangkaian paduan nikrom yang paling banyak dengan terlebih dahulu menggabungkan 80% manfaat nikel dan 20% Kromium.
Itulah saja artikel yang bisa diberikan pada semua kalangan berkenaan dengan cara memperggunakan kawat nikrom dalam lab.