Pembuatan suatu koloid dapat dilakukan dalam berbagai teknik termasuk teknik yang melibatkan metode perubahan kimia dan fisika. Teknik pembuatan koloid berdasarkan berbagai macam prinsipnya masing masing. Tentunya kita harus bisa membedakan masing masing metode pembuatan suatu koloid.
Koloid
Koloid adalah campuran kimia yang terdiri dari suatu zat sebagai medium pendispersi dan juga terdapat zat yang berperan sebagai fasa terdispersi. Dalam suatu koloid, partikel dari zat akan terdispersi secara merata dalam medium pendispersi dan terlihat homogen secara makroskopis. Namun jika kita melihat secara mikroskopis maka campuran koloid tidak homogen.
Koloid berbeda dengan larutan dimana pada larutan, suatu zat terlarut akan membentuk larutan yang homogen dengan pelarutnya baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Berbeda pula dengan suspensi dimana dalam suspensi terbentuk campuran yang tidak homogen baik secara makroskopis apalagi mikroskopis.
Koloid dapat diklasifikasikan dalam banyak macam berdasarkan jenis fasa terdispersi dan medium pendispersinya. Kita mengenal tiga jenis zat yakni gas, cair, dan padat dimana ketiga zat ini akan menjadi kombinasi yang sangat bervariasi dalam membentuk koloid dengan berperan sebagai zat terdispersi dan juga medium pendispersi. Setiap jenis koloid memiliki sifat dan karakteristik masing masing.
Semua sistem koloid dapat diproduksi dan dihilangkan oleh alam ataupun secara industri menggunakan teknologi tertentu. Koloid yang diproduksi dalam makhluk hidup melalui proses biologis sangat penting untuk kehidupan makhluk hidup tersebut.
Metode Pembuatan Koloid
Adapun untuk cara yang menjadi metode dalam pembuatan koloid, antara lain sebagai berikut;
-
Metode Kondensasi
Metode kondensasi merupakan salah satu metode yang biasa digunakan dalam pembuatan suatu koloid. Metode kondensasi menggunakan reaksi kimia untuk membentuk partikel kecil dari suatu partikel atomik atau ikatan ionik untuk membentuk partikel besar dalam dimensi koloid.
Fase terdispersi terbentuk sebagai produk reaksi yang tidak terlarut dalam sistem reaksi tersebut. Berikut ini adalah beberapa reaksi yang sering digunakan dalam metode kondensasi pembuatan koloid.
- Oksidasi
Pembuatan sol sulfur yang disiapkan dengan mengoksidasi suatu larutan berair hidrogen sulfida (H2S) dengan gas bromin ataupun dengan SO2 atau dengan agen pengoksidasi lain yang memungkinkan untuk terjadinya reaksi ini.
H2S + Br → S (koloid) + 2 HBr
2 H2S + SO2 → 3 S (koloid) + 2 H2O
- Reduksi
Sol emas, perak, platina, dan lain lain merupakan suatu koloid yang diperoleh dari reaksi reduksi suatu larutan garamnya dengan menggunakan agen pereduksi yang sesuai. Sebagai contoh yaitu sol emas dapat diperoleh dengan mereduksi larutan emas dengan stannous chhloride.
2 AuCl3 + 3 SnCl2 → 2 Au (koloid) + 3 SnCl4
- Hidrolisis
Sol dari besi hidroksida dan juga aluminium hidroksida dapat dibuat pada titik didih larutannya melalui suatu proses hidrolisis.
FeCl3 + 3 H2S → Fe(OH)3 + 3 HCl
- Dekomposisi ganda
Sol garam anorganik yang tidak larut seperti arsen sulfida, perak halida, dan lain lain dapat dibuat dengan menggunakan metode reaksi dekomposisi ganda. Sebagai contoh adalah sol arsen sulfida yang dibuat dengan melewatkan gas hidrogen sulfida melaui larutan arsen oksida.
As2O3 + 3 H2S → As2S3(OH)3 + 3 H2O
-
Metode Dispersi
Metode deispersi merupakan metode pembuatan koloid dimana dalam metode ini suatu partikel dari senyawa tertentu yang berukuran besar akan dipecah menjadi partikel yang berukuran lebih kecil atau berukuran koloid. Partikel kecil ini kemudian akan distabilkan dengan menambahkan suatu agen penstabil.
Berikut ini beberapa macam metode dispersi dalam pembuatan koloid. Antara lain;
- Dispersi Mekanik
Dalam metode dispersi mekanik ini, partikel yang berukuran besar dari suatu material akan dipersiapkan dengan memecahnya menjadi berukuran lebih kecil dengan menggunakan penggerusan. Penggerusan ini dapat dilakukan secara manual ataupun menggunakan mesin.
Koloid mill merupakan sebuah mesin khusus yang digunakan untuk mempersiapkan suatu koloid. Mesin ini terdiri dari dua piringan baja yang dipisahkan oleh suatu celah kecil. Celah tersebut dapat diatur untuk menyesuaikan dengan ukuran partikel yang diinginkan. Kedua piringan baja ini akan berputar dengan kecepatan tinggi yakni 8000 rpm dalam arah yang berlawanan.
Suatu suspensi akan ditambahkan ke dalam mesin mill tersebut. Kemudian partikel yang berada dalam mesin akan digerus sehingga menghasilkan ukuran partikel yang lebih kecil dan dapat terdispersi dalam air untuk membentuk suatu sol koloid.
- Dispersi elektrik (busur bredig)
Metode yang lebih dikenal dengan busur bredig ini adalah metode yang digunakan untuk mempersiapkan suatu sol koloid logam seperti emas, perak, platina, dan lain lain. Dalam metode ini, digunakan dua elektroda dari logam yang akan dibuat dalam sol.
Elektroda tersebut dicelupkan dalam media dispersi dan dialirkan listrik dengan tegangan tinggi. Dengan adanya panas yang diproduksi dalam busur listrik tersebut, maka logam akan mengalami penguapan dan uap yang dihasilkan akan terkondensasi dalam medium pendispersi yang dingin untuk membentuk suatu partikel koloidal.
- Peptisasi
Metode peptisasi merupakan metode pembuatan koloid dimana prinsipnya yaitu dengan mempersiapkan suatu partikel berukuran koloid yang kecil dengan memecahkan partikel yang berukuran lebih besar. Digunakan suatu larutan elektrolit yang mengandung ion tertentu dan disebut sebagai zat pemecah. Sebagai contoh adalah untuk memecahkan partikel Al(OH)3 maka kita dapat menambahkan suatu zat elektrolit AlCl3 ke dalamnya.
- Dispersi ultrasonik
Dalam metode ini digunakan gelombang ultrasonik yang tinggi dalam pembuatan suatu koloid. Gelombang ultrasonik akan diproduksi ketika suatu quartz crystal dihubungkan dengan suatu generator berfrekuensi tinggi.
Penggunaan gelombang ultrasonik dalam pembuatan larutan koloid pertama kali diperkenalkan oleh Bt Wood dan Loomis pada tahun 1927. Berbagai senyawa seperti minyak, merkuri, sulfida, dan oksida dari logam dapat di dispersikan dalam suatu bentuk koloid dengan mudah melalui bantuan gelombang ultrasonik.
Metode Pemurnian Koloid
Sedangkan untuk metode pemurnian dalam proses kolid, antara lain;
-
Dialisis
Proses dialisis adalah ketika suatu arti ion dihilangkan dari suatu larutan dengan memanfaatkan peristiwa difusi melalui suatu membran semipermeabel. Dalam proses ini, suatu sol yang terdiri dari ion dan molekul akan disaring dengan menggunakan membran semipermeabel.
Selanjutnya larutan akan dilewatkan dalam membran tersebut sehingga ion akan lolos melalui membrang tersebut. Dengan adanya aliran air yang terus menerus, maka konsentrasi elektrolit diluar memngran akan ternetralisasi. Sebagai ontoh sol besi hidroksidasi dimurnikan dengan metode dialisis.
-
Elektrodialisis
Para proses ini, sama seperti pada prinsip metode dialisis namun dilakukan dibawah efek listrik. Digunakan listrik dengan potensial tertentu di antara logam yang terhubung ke membran. Karena adanya potensial, maka kecepatan ion dalam bergerak dalam arah elektroda yang berlawanan akan lebih cepat. Dengan adanya listrik maka akan membuat metode dialisis berjalan lebih cepat.
-
Ultrafiltrasi
Metode ultrafiltrasi memiliki prinsip yang sama seperti kita melakukan penyaringan. Namun dalam ultrafiltrasi ini menggunakan pori filter yang ukurannya sangat kecil. Proses dalam metode ini yakni suatu partikel dari larutan akan dihilangkan dari medium cairan melalui penyaringan dengan ultrafiltrasi ini.
Pori dari filter dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki ukuran yang lebih kecil daripada partikel dalam larutan sehingga akan mampu menghambat partikel kecil tersebut. Dalam metode ini umumnya berlangsung sangat lambat karena pori yang kecil sehingga digunakan tekanan gas secara eksternal untuk mempercepat penyaringan.
-
Elektro dekantasi
Tentu kita telah mengenal metode dekantasi sebagai suatu metode pemisahan heterogen. Metode elektro dekantasi ini sangat berguna dalam pemurnian suatu sol koloid. Ketika proses ini dilakukan tanpa mengaduk larutan, maka lapisan bawah akan terkumpul di bagian bawah sedangkan lapisan atas yang terdiri dari koloid akan dapat didekantasi.
Demikian artikel lengkap yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca. Bekenaan tentang macam cara yang menjadi metode pembuatan koloid dengan kondensasi, dispersi, dan contohnya. Semoga postingan kali ini dapat membantu dan bermanfaat bagi semuanya.