Pemuaian dan penyusutan yang ada di dalam perubahan kimia dan fisika bisa diartikan sebagai peningkatan panjang, luas, atau volume suatu benda akibat peningkatan suhu. Kondisi ini menjadi kontraksi ketika panas diterapkan pada suatu benda, maka laju getaran dan jarak antara molekul penyusunnya meningkat dan karenanya, ruang yang ditempati oleh benda, yaitu volumenya, meningkat.
Pemuaian sendiri pesifik terbagi menjadi berbagai macam, salah satunya adalah pemuaian zat cair yang contohnya terlihat pada radiator mobil disambungkan ke tangki luapan untuk memungkinkan perluasan cairan pendingin saat dipanaskan oleh mesin.
Pemuaian Zat Cair
Pemuaian yang ada pada zat cair akan senantisa terjadi jikalau jumlah berkurang akibat kenaikan suhu. Akan tetapi kebanyakan cairan juga mengembang saat dipanaskan. Hal ini lantaran karena zat cair tidak memiliki bentuk yang pasti, sehingga proses pemuaian volumenya secara keseluruhan lebih relevan daripada peningkatan dalam dimensi linier.
Contoh Pemuaian Zat Cair
Adapun untuk contoh yang ada dalam pemuaian pada zat cair dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;
- Ketika gelas yang berisi air sampai penuh, lalu air tersebut kita tuang air ke dalam wadah dan kita panaskan (jangan sampai mendidih), kemudian kita coba tuangkan kembali air ke dalam gelas yang sama, maka airnya meluap.
- Radiator mobil disambungkan ke tangki luapan untuk memungkinkan perluasan cairan pendingin saat dipanaskan oleh mesin.
- Pada jenis termometer, karena cairan mengembang dan menyusut dengan jumlah yang dapat diprediksi berdasarkan suhunya, perubahan volume alkohol dalam tabung termometer dapat digunakan untuk mengukur suhu.
- Alkohol yang merupakan cairan dalam jenis bahan kimia yang biasanya digunakan untuk keperluan kesehatan, serta berbagai keperluan praktis di alat laboratorium kimia, mempunyai nilai koefisien mulai lebih besar dibandingkan gliserin dan air.
- Pemuaian pada gliserin yang merupakan zat cair yang berasal dari asam gula alkohol lemak hewan, tumbuhan, atau fraksi minyak bumi, memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan air raksa, yang biasanya digunakan pada termometer.
- Sifat bensin yang dipompa pada hari yang panas memberikan contoh pemuaian termal cairan sebagai respons terhadap peningkatan suhu. Jika berasal dari tangki bawah tanah di pom bensin, bensinnya relatif dingin, tetapi akan hangat jika disimpan di dalam tangki mobil yang sudah hangat. Hal ini terlihat jika tangki mobil terisi dan kendaraan dibiarkan terkena panas di bawah terik matahari, atau dengan kata lain, jika mobil tidak dikendarai setelah tangki terisi, volume bensin mungkin akan membesar lebih cepat daripada tangki bahan bakar, meluap ke trotoar.
- Adanya proses pemuaian linear yang terjadi ketika zat cair dipanaskan, terjadianya partikel-partikel di dalamnya bergerak lebih cepat dan menyebabkan jarak antar partikel menjadi lebih besar. Hal ini mengakibatkan zat cair mengalami pemuaian linear di mana panjangnya meningkat.
- Pemuaian volume juga terjadi ketika zat cair dipanaskan, volume zat cair tersebut akan meningkat karena peningkatan energi panas menyebabkan partikel-partikelnya bergerak lebih cepat dan lebih luas dalam ruang.
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa pemuaian pada zat cair adalah serangkaian proses pemuaian pada zat yang berwujud cair, sehingga bentuk pemuaian ini tentsaja tidak melibatkan pemuaian panjang ataupun muai luas, tapi hanya mengalami pemuaian ruang atau muai volume saja.
Alasan inilah menyebabkan sebagian besar cairan mengikuti pola peningkatan volume bertahap yang cukup dapat diprediksi, sebagai respons terhadap peningkatan suhu, dan penurunan volume, sebagai respons terhadap penurunan suhu. Memang, koefisien muai volume untuk zat cair umumnya cenderung lebih tinggi daripada zat padat, dan dengan satu pengecualian penting bahwa zat cair akan berkontraksi saat dibekukan.