Gelas kimia adalah sebuah peralatan dasar yang terdapat pada alat laboratorium kimia dan digunakan dalam banyak proses laboratorium. Dalam memahami berbagai arti reaksi kimia atau proses lain secara kimia, gelas kimia menjadi media utama yang digunakan sebagai wadah untuk menampung reagen dan bahan kimia.
Banyak jenis bahan gelas yang digunakan dalam alat laboratorium kimia selain hanya berfungsi sebagai wadah saja. Terdapat jenis peralatan kimia lain dengan bahan gelas atau kaca dengan kegunaan yang berbeda.
Sebelum melakukan kegiatan di laboratorium, sangat penting untuk mengetahui hal dasar seperti fungsi gelas kimia ini dan juga peralatan gelas yang lain. Karena dengan mengetahui hal ini, maka ketika kita melakukan kegiatan pada laboratorium akan lebih mudah dan memahami prinsip kerjanya.
Gelas Kimia
Pada dasarnya gelas kimia tidak hanya terbatas pada gelas biasa yang berfungsi sebagai penampung bahan kimia, melainkan juga terdiri dari alat lain yang berbahan gelas atau kaca.
Penggunaan bahan gelas sebagai peralatan dalam laboratorium kimia adalah karena umumnya bahan gelas bersifat inert atau tidak bereaksi terhadap banyak jenis reagen dan bahan kimia sehingga tidak akan mempengaruhi proses reaksi kimia yang berlangsung.
Selain itu bahan kaca juga relatif murah sehingga menjadi pilihan yang tepat dan karena bahan kaca atau gelas yang sifatnya transparan sehingga kita dapat mengamati dengan mudah apa yang terjadi dalam gelas kimia tersebut.
Dalam laboratorium terdapat banyak jenis alat yang berguna dalam membantu proses seperti reaksi kimia, pemisahan, dan lain lain. Setiap jenis gelas kimia memiliki fungsinya masing-masing
Jenis dan Fungsi Gelas Kimia
Adapun untuk berbagai jenis gelas kimia beserta fungsinya yang harus diketahui secara umum untuk seorang pembelajar, antara lain sebagai berikut;
-
Gelas Beaker atau Gelas Piala
Gelas beaker merupakan gelas kimia yang mungkin telah kita ketahui dan memiliki bentuk seperti gelas pada umumnya. Yang membedakan yaitu pada gelas beaker ini terdapat skala yang menunjukkan volume dimana skala ini berfungsi untuk mengetahui seberapa banyak zat cair yang kita masukkan ke dalam gelas beaker tersebut.
Gelas beaker ini menjadi sebuah alat kimia yang paling umum terdapat pada laboratorium kimia karena banyak kegiatan atau proses kimia melibatkan alat ini. Seperti sebagai media reaksi, untuk menyimpan dan menampung bahan kimia, untuk melarutkan bahan kimia tertentu, dan lain lain.
-
Erlenmeyer
Alat gelas kimia yang kedua dan tidak kalah penting yaitu erlenmeyer yang mungkin asing untuk didengar orang awam. Erlenmeyer adalah sebuah alat seperti gelas dengan bentuk leher yang kecil dengan bagian bawah besar membentuk seperti kerucut.
Erlenmeyer juga memiliki banyak fungsi seperti untuk media reaksi dan fungsi utama dari erlenmeyer ini adalah sebagai penampungan reaktan yang digunakan saat proses titrasi. Titrasi yaitu metode penentuan kadar suatu zat secara kuantitatif yang dapat anda pelajari lebih lengkap pada artikel pengertian titrasi asam basa.
-
Buret
Berkaitan dengan erlenmeyer, buret juga merupakan alat gelas kimia yang digunakan dalam proses titrasi. Buret berfungsi untuk mengalirkan titran atau reagen yang telah diketahui kadarnya pada erlenmeyer yang berisi reagen lain.
Buret memiliki bentuk yang memanjang dengan ujung bawah menyempit yang berfungsi untuk meneteskan larutan, buret juga dilengkapi dengan skala untuk mengetahui volume larutan didalamnya dan dilengkapi juga dengan keran untuk membuka dan mengalirkan larutan. Pada saat titrasi, buret diposisikan berdiri dan disangga dengan menggunakan holder dan statif.
-
Gelas Ukur
Alat gelas kimia paling umum lainnya yang terdapat dalam laboratorium yaitu gelas ukur. Sesuai namanya, gelas ukur adalah alat kimia yang berfungsi untuk mengukur volume zat cair atau larutan yang akan digunakan dalam proses kimia.
Misalnya ketika kita akan mereaksikan larutan, maka kita dapat mengukurnya dengan menggunakan gelas ukur terlebih dahulu. Gelas ukur memiliki bentuk tabung dengan skala tertentu sesuai dengan ukuran gelas ukur tersebut, gelas ukur paling kecil memiliki ukuran 5 mL.
Pengukuran larutan dengan gelas ukur akan lebih teliti dibandingkan dengan gelas beaker karena pada gelas ukur, luas area yang diukur lebih kecil sehingga akan meningkatkan ketelitian dalam pengukuran volume larutan.
-
Labu Ukur
Meskipun namanya hampir sama, labu ukur tidak sama seperti gelas ukur yang berfungsi untuk mengukur zat cair. Labu ukur merupakan sebuah alat gelas kimia dengan leher yang panjang dan dilengkapi penutup dengan bagian bawah berbentuk labu yang besar.
Labu ukur secara umum berfungsi untuk membuat dan menyiapkan suatu larutan kimia dengan volume tertentu. Pada umumnya, labu ukur telah memiliki ukuran tertentu seperti 25 mL, 50 mL, 100 mL atau yang lain, sehingga akan memudahkan kita dalam proses pembuatan larutan.
-
Corong Kaca
Corong kaca merupakan sebuah corong berbentuk kerucut yang terbuat dari kaca. Dalam proses kimia, corong kaca berfungsi untuk mempermudah pemindahan zat cair dari satu wadah ke media yang lain untuk mencegah terjadinya tumpahan zat cair.
Namun, fungsi lain corong kaca yaitu berguna dalam proses filtrasi atau penyaringan dimana dalam corong kaca akan ditempelkan sebuah kertas saring dan zat yang akan disaring kemudian dituangkan ke dalamnya dan secara otomatis akan tersaring.
-
Kaca Arloji
Kaca arloji merupakan alat gelas kimia yang juga sangat mendasar untuk digunakan dalam laboratorium. Kaca arloji berupa kaca dengan bentuk lingkaran dan berbentuk seperti piring.
Pada umumnya, kaca arloji berfungsi untuk menampung bahan kimia padat saat kita akan melakukan proses penimbangan pada neraca analit. Namun selain itu, kaca arloji juga dapat digunakan sebagai wadah ketika kita akan memanaskan bahan kimia padat dalam suhu tinggi.
-
Pipet
Dalam laboratorium, pipet menjadi sebuah alat gelas kimia yang juga paling dibutuhkan. Secara umum, pipet berfungsi untuk meneteskan suatu zat cair dengan jumlah yang relatif sedikit atau kecil karena hanya berupa tetesan.
Pipet juga dibagi menjadi beberapa macam, yaitu pipet tetes yang hanya berfungsi meneteskan zat cair tanpa mengetahui volume zat cair yang diteteskan, lalu ada pipet ukur dan pipet volume yang memiliki skala volume zat cair yang diambil sehingga akan memudahkan penggunaan karena tidak diperlukan lagi gelas ukur. Namun pipet volume dan pipet ukur ini hanya dapat mengambil zat cair dalam volume yang kecil.
-
Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah alat gelas kimia yang berbentuk silinder atau tabung dengan ujung bawah berbentuk bulat dan ujung atas yang terbuka.
Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah atau media untuk mereaksikan suatu reagen kimia, selain itu tabung reaksi juga berfungsi dalam uji kualitatif suatu sampel, dan juga berfungsi sebagai wadah dalam pemanasan zat kimia berbentuk larutan dalam jumlah kecil.
-
Piknometer
Piknometer adalah sebuah wadah kecil yang berfungsi untuk mengukur besar massa jenis atau densitas dari suatu zat cair. Piknometer ini umumnya memiliki ukuran volume yang sudah ditentukan seperti misalnya 25 mL sehingga akan memudahkan perhitungan massa jenisnya.
Pada penggunaannya, zat cair dimasukkan ke dalam piknometer lalu ditimbang dengan menggunakan neraca analit dan sejenisnya sehingga didapatkan massa zat cair dalam piknometer. Selanjutnya massa tersebut dikurangi dengan massa piknometer kosong yang kemudian dibadi dengan volume piknometer (25 mL) sehingga didapatkan nilai massa jenis zat cairnya.
-
Corong Pisah
Corong pisah merupakan alat gelas kimia yang lebih kompleks dibandingkan gelas kimia sebelumnya. Hal itu karena corong pisah memiliki fungsi sebagai media ekstraksi ketika kita akan memisahkan suatu zat yang memiliki perbedaan kelarutan dengan dua pelarut yang berbeda.
Corong pisah ini memiliki bentuk seperti tabung dengan bagian atas besar dan mengecil pada bagian bawah yang dilengkapi dengan penutup pada bagian atas untuk memasukkan zat cair dan juga terdapat keran pada bagian bawah yang berfungsi untuk mengalirkan zat yang akan dipisahkan berdasarkan perbedaan fasanya.
Demikian artikel tentang alat gelas kimia dan fungsinya yang harus diketahui sebelum masuk ke laboratorium kimia. Dengan mengetahui hal-hal dasar dalam laboratorium kimia, maka seorang praktikan atau pengguna laboratorium akan lebih mudah dalam memahami proses atau prinsip kerja dari percobaan yang akan dilakukan dalam laboratorium kimia.