Ada beberapa macam metode dalam pengukuran pH yang dapat dilakukan. Pemilihan metode tersebut tentu didasarkan pada kebutuhan kita. Salah satu jenis pengukuran pH yang populer adalah menggunakan indikator pH universal. Indikator ini memanfaatkan perubahan warna yang dapat digunakan untuk menentukan nilai pH dari suatu larutan.
Pada artikel ini akan dijelaskan secara lengkap mulai dari pengertian indikator universal, cara dalam menggunakannya, serta kelebihan dan kekurangannya.
Indikator Universal
Indikator pH universal adalah sebuah kertas dengan beberapa warna yang digunakan untuk mengukur nilai pH sebuah larutan. Indikator universal umumnya memiliki 4 atau lebih warna dalam setiap kertasnya dimana warna tersebut dapat berubah menjadi warna tertentu sesuai dengan nilai pH atau keasaman serta kebasaan dari suatu larutan.
Indikator universal juga dilengkapi sebuah skala perubahan warna yang menunjukkan warna perubahan kertas pada pH 0 hingga perubahan warna pada pH 14.
Berbeda dengan indikator pH lain seperti pH meter yang menggunakan elektroda dalam pengukuran pH. Indikator universal ini memanfaatkan perubahan warna yang terjadi pada suatu senyawa untuk mengukur nilai pH dari larutan.
Pengertian Indikator Universal
Indikator pH universal merupakan kertas yang terdiri dari campuran beberapa zat warna yang akan bereaksi dengan menghasilkan perubahan warna dalam skala pH 0-14.
Komponen utama dalam indikator universal ini adalah timol biru, metil merah, bromotimol biru, dan fenolftalein. Seperti yang kita ketahui beberapa senyawa tersebut adalah sebuah indikator pH larutan yang akan berubah warnanya pada pH tertentu.
Senyawa tersebut diaplikasikan dalam bentuk kertas indikator pH sehingga penggunaannya akan lebih mudah.
Cara Menggunakan Indikator pH Universal
Adapun untuk mempergunakan Indikator pH universal sebagai alat laboratorium kimia, antara lain sebagai berikut;
-
Mengambil indikator universal
Meskipun hanya sebuah kertas, namun kita harus berhati hati saat mengambil kertas indikator pH universal. Pastikan bahwa kita tidak menyentuh bagian zat warna pada kertas indikator ini.
Hal itu karena bisa saja tangan kita terkontaminasi oleh zat lain yang memiliki keasaman atau kebasaan sehingga ketika kita menyentuh zat warna dalam kertas indikator akan menyebabkan perubahan warna pada indikator pH tersebut. Oleh karena itu pastikan kita memegang indikator pH universal dengan benar.
-
Celupkan ke dalam larutan
Setelah kita mengambil indikator universal dari wadahnya, selanjutnya kita hanya perlu mencelupkan kertas indikator universal ke dalam larutan yang akan diuji. Pastikan bahwa semua bagian zat warna tercelup secara sempurna ke dalam larutan.
Kita tidak membutuhkan waktu yang lama untuk terjadinya perubahan warna sehingga jika sudah kita dapat mengangkatnya kembali. Setelah itu kita dapat diamkan beberapa saat hingga kertas tersebut kering.
-
Bandingkan dengan skala
Setelah kertas indikator universal tersebut kering maka kita akan melihat warna yang berubah dari sebelumnya. Selanjutnya gunakan wadah dari pH meter tersebut untuk melakukan perbandingan warna. Pada umumnya, dalam wadah pH indikator universal terdapat skala perubahan warna dari pH 0-14 pada bagian belakang wadah.
Cocokkan warna pada pH indikator yang telah kita gunakan untuk menguji larutan dengan warna pada skala tersebut. Setelah kita menemukan warna yang cocok maka kita akan mengetahui nilai pH dari larutan yang telah kita uji tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Indikator Universal
Sama seperti metode pengukuran pH atau keasaman dan kebasaan lainnya, indikator universal juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari indikator pH universal.
Kelebihan Indikator pH Universal
- Kelebihan dari indikator pH universal yang paling utama adalah mudah dalam penggunaannya dimana kita tidak membutuhkan perawatan tertentu seperti kalibrasi dan dalam menggunakannya kita hanya perlu mencelupkan bagian kertas ke dalam larutan.
- Meskipun tanpa menggunakan elektroda dan hanya memanfaatkan perubahan warna, indikator universal mampu mengukur nilai pH dari suatu larutan. Tidak seperti indikator lain seperti kertas lakmus yang hanya mampu menunjukkan keasaman dan kebasaannya saja.
- Indikator pH universal juga memiliki harga yang relatif lebih murah jika dibandingkan pengukuran pH meter lain.
Kekurangan Indikator pH Universal
- Kelemahan indikator universal pertama yaitu ketidak akuratan nilai pH yang dihasilkan. Hal itu karena untuk melakukan pengukuran ini dibutuhkan ketelitian dari mata pengamat untuk menyimpulkan nilai pH. Oleh karena itu hal ini membuat akurasi dari pH universal yang rendah.
- Selanjutnya indikator universal juga memiliki keterbatasan pada ketelitian pengukuran dimana kita hanya dapat mengetahui nilai pH 0-14 tanpa mengetahui angka di belakang koma. Berbeda dengan pH meter yang mampu mengukur pH hingga beberapa angka di belakang koma.
Contoh Indikator Universal
Adapun untuk penerapan adanya contoh indikator universal dalam kimia, misalnya saja;
-
Indikator Universal pada Kertas Lakmus
Kertas lakmus yang setidaknya terbagi menjadi dua bentuk yaitu kertas lakmus merah dan biru adalah bagian daripada proses penentuan indikator universal yang paling umum dipergunakan. Cirinya kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru dalam keadaan basa sedangkan kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah dalam keadaan asam.
Video bahasan yang menjelasan tentang cara menggunakan ph universal sekaligus cara penghitungannya bisa simak di bawah ini lho ya.
Demikian postingan yang bisa kami selesaikan tentang indikator pH universal, cara menggunakan, kelebihan, dan kekurangannya. Semoga saja melalui artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua kalangan yang membutuhkan.