Alat laboratorium kimia yang diperlukan selain kawat nikrom ada pula kawat platina. Dimana kawat platina ini sendiri berasal dari platina ikatan logam transisi yang padat, mudah dibentuk, ulet, berharga, abu-abu putih, dan tahan terhadap adanya korosi.
Oleh sebab itulah pada saat ini kawat platina dianggap sebagai logam mulia yang paling berharga, lantaran platina dibutuhkan dalam banyak aplikasi industri. Bahkan diperkirakan seperlima dari semua yang kita gunakan mengandung platina atau membutuhkan platina dalam pembuatannya.
Kawat Platina
Kawat platina pada dasarnya menjadi satu sati logam yang paling tidak reaktif. Hal ini disebabkan dalam kawat platina memiliki sifat yang hampir sama dengan fungsi kawat nikrom yaitu memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap korosi dan suhu tinggi.
Pengertian Platina
Kawat platina adalah kawat yang terbuat dari platina dengan karakteristik tidak terpengaruh oleh udara dan arti air, tetapi akan larut dalam air panas regia, dalam asam fosfat dan sulfat pekat panas, serta dalam alkali cair. Oleh karena itulah kawat platina tahan terhadap korosi dan noda. Bahkan pada faktanya kawat platina tidak akan teroksidasi di udara, tidak peduli seberapa kuat dipanaskan.
Pengertian Kawat Nikrom Dan Platina Menurut Para Ahli
Adapun definisi kawat platina menurut para ahli, antara lain:
- Scientific Instrument Servuce (SIS), Kawat platina adalah kawat yang digunakan dalam banyak aplikasi termasuk fabrikasi gasket atau o-ring, termokopel, kontak listrik, dan koil pemanas.
Fungsi Kawat Platina
Kawat platina memiliki beragam fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut:
- Membuat sambungan listrik dalam sistem kaca tertutup
Kawat platina berguna untuk membuat sambungan listrik dalam sistem kaca tertutup, karena memiliki tingkat pemuaian termal yang kira-kira sama dengan kaca dan akan menyegel dengan baik kaca cair. Penjelasan ini banyak digunakan di awal bola lampu listrik dan tabung radio untuk tujuan tersebut, tapi dengan cepat ditinggalkan ketika bahan dengan biaya lebih rendah dikembangkan.
- Membuat perhiasan
Karakteristik keausan menjadi salah satu alasan mengapa kawat platina sangat cocok untuk membuat berbagai bentuk perhiasan yang bagus. Bahkan, penggunaan kawat platina terbesar (dengan persentase sekitar 50%) adalah untuk perhiasan.
- Membuat bermacam-macam peralatan
Platina dan paduannya digunakan dalam alat bedah, peralatan laboratorium, kabel hambatan listrik, dan titik kontak listrik. Sekitar 30% penggunaan kawat platina adalah sebagai katalis dalam konverter katalitik, komponen opsional dari sistem pembuangan mobil bertenaga bensin.
- Keperluan industri
Sekitar 20% penggunaan kawat platina adalah dalam bidang industri, diantaranya yaitu industri kimia, listrik, kaca, dan pesawat. Industri kaca menggunakan platina untuk serat optik dan kaca Liquid Crystal Display (LCD), terutama untuk laptop.
- Keperluan di laboratorium
Kegunaan platina di laboratorium, diantaranya yaitu:
- Kawat platina digunakan untuk pengujian nyala api dan terutama untuk pengujian butiran mineral dan senyawa anorganik tak teridentifikasi lainnya.
- Platinum sebenarnya tidak aktif, tahan terhadap serangan sebagian besar jenis bahan kimia. Tidak seperti nikel-kromium, besi atau bahan kawat lainnya, platina tidak akan mencemari uji manik-manik dengan warnanya sendiri.
- Kawat platina dapat digunakan sebagai elektroda indikator mikroelektroda dalam voltametri.
- Sebagai agen emboli transvaskuler.
- Untuk mempelajari kronopotensiometri hidrogen peroksida dengan elektroda kawat platina.
Cara Menggunakan Kawat Platina
Kawat platina memiliki bergam aplikasi untuk keperluan laboratorium, salah satunya adalah dalam pengujian api. Ada tiga poin penting yang mendasari dalam cara penggunaan kawat platina untuk tujuan ini, yaitu:
- Platina tidak memberikan warna pada nyala api.
- Platina tidak teroksidasi di bawah suhu nyala api yang tinggi dari pembakar Bunsen.
- Secara kimiawi hampir lembam. Bahkan pada suhu tinggi, platina tetap bebas dari radikal bebas / asam radikal.
Oleh karena itu, kawat platina sangat penting untuk uji nyala api. Saat uji nyala dengan kawat platina dilakukan, mode penggunaannya adalah:
- Bersihkan kawat platina atau nikrom (paduan nikel-krom) dengan mencelupkannya ke dalam asam klorida pekat dan kemudian menyimpannya dalam api Bunsen yang panas (tidak bercahaya).
- Ulangi hal tersebut sampai kawat tidak menghasilkan warna pada nyala api.
- Sebagai catatan bahwa pada kenyataannya akan selalu ada bekas jingga pada nyala api jika kita menggunakan nikrom. Oleh karenanya, platina jauh lebih baik untuk digunakan, meskipun memang jauh lebih mahal
- Jika kita memiliki kabel nikrom yang sangat kotor, kita dapat memotong ujungnya, tapi ingat bahwa kita tidak boleh melakukannya pada platina.
- Asam klorida encer dapat digunakan sebagai pengganti asam pekat untuk alasan keamanan, tetapi tidak selalu memberikan warna nyala api yang intens.
- Saat kabel sudah bersih, basahi kembali dengan sedikit asam lalu celupkan ke dalam sedikit padatan yang anda uji agar menempel pada kabel. Ganti kawat dalam nyala api.
- Jika warna nyala api lemah, sering kali ada gunanya mencelupkan kembali kawat ke dalam asam dan memasukkannya kembali ke dalam nyala api seolah-olah kita sedang membersihkannya. Kita sering mendapatkan kilatan warna yang sangat pendek namun intens saat melakukan ini.
- Kawat platina dibersihkan dengan merendamnya dalam HNO3 pekat dan kemudian menempatkannya di bagian non-bercahaya nyala bunsen. Jika tidak, radikal yang diuji sebelumnya akan memberi warna pada nyala api, yang dapat menyebabkan kebingungan.
Itulah tadi artikel yang bisa diberikan pada semua kalangan berkenaan dengan pengertian kawat platina menurut para ahli, fungsi, cara mempergunakan, dan contohnya.