Oven memang memiliki manfaat yang sangat beragam, tak hanya dalam memasak namun juga pada penggunaan berbagai peralatan laboratorium. Bahkan bisa dikatakan sangat banyak proses dalam pengelolaan berbagai jenis bahan kimia yang membutuhkan penggunaan oven.
Oleh karena itulah oven laboratorium menjadi salah satu alat utama yang harus ada di pengelolaan dan pengguaan alat laboratorium kimia.
Oven Laboratorium
Oven laboratorium hakekatnya merupakan sebuah alat pemanas yang dapat diatur suhu dan waktu pemanasan sehingga akan memudahkan kita dalam menggunakannya. Oven laboratorium umumnya memiliki suhu pemanasan yang bervariasi tergantung dari merk oven tersebut namun umumnya memiliki rentang suhu yang tidak terlalu tinggi seperti 0 sampai dengan 300oC.
Penjelasan ini tentusaja berbeda dengan furnace dimana alat ini memiliki kemampuan untuk memanaskan hingga mencapai suhu diatas 1000oC. Oven dirancang untuk memiliki fungsi pemanasan dengan suhu yang lebih rendah. Sehingga jika kita membutuhkan proses pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi diatas 1000oC maka kita harus menggunakan alat furnace bukan oven.
Pengertian Oven Laboratorium
Oven laboratorium adalah peralatan standar yang ditemukan di sebagian besar laboratorium penelitian, klinis, dan forensik. Sehingga penggunaan oven tersedia dalam konveksi gravitasi (secara alami), mekanis (secara paksa), dan pompa vakum untuk aplikasi pemanasan dan pengeringan rutin.
Pengertian Oven Laboratorium Menurut Para Ahli
Adapun definisi oven laboratorium menurut para ahli, antara lain;
- Lab Supply Network
Arti oven laboratorium adalah peralatan standar yang terdapat di sebagian besar laboratorium klinis, forensik, elektronik, pemrosesan bahan, dan penelitian. Oven laboratorium memberikan suhu yang seragam (yaitu berkisar dari ambien hingga di atas 300 ° C) dan kontrol suhu yang tepat untuk pemanasan, pemanggangan, penguapan, sterilisasi, dan fungsi laboratorium industri lainnya.
Cara Menggunakan Oven Laboratorium
Berikut ini adalah beberapa prosedur yang dapat dilakukan ketika menggunakan oven laboratorium. Antara lain;
- Menghubungkan Sumber Listrik
Oven memiliki daya dari energi listrik sehingga pastikan bahwa kita menghubungkan oven dengan sumber listrik sebelum menggunakannya. Pastikan juga bahwa listrik yang kita gunakan memenuhi persyaratan dari oven tersebut. Sebaiknya menggunakan stabilizer listrik untuk membuat oven tersebut tidak mudah rusak karena adanya listrik yang tidak stabil.
- Mengatur Suhu
Setelah menghubungkan sumber listrik, atur suhu oven sesuai dengan suhu yang kita inginkan dan biarkan suhu naik secara perlahan. Hal ini tentusaja menjelaskan bahwa penggunaan oven laboratorium sebenarnya sama seperti ketika kita menggunakan oven yang ada di dapur.
- Mengatur Waktu
Setelah mengatur suhu, langkah selanjutnya dalam cara penggunaan oven laboratorium kita harus menentukan waktu pemanasan yang kita inginkan.
- Memasukkan Sampel
Ketika suhu yang kita inginkan tercapai, maka saatnya kita memasukkan sampel kita menggunakan wadah yang tentunya harus tahan panas. Biarkan proses pemanasan berjalan dalam waktu yang telah kita tentukan dan akan menurunkan suhu secara otomatis jika telah selesai melakukan pemanasan.
Fungsi Oven Laboratorium Kimia
Adapun fungsi oven dalam alat laboratorium antara lain sebagai berkut;
-
Proses Annealing
Dalam penerapan kimia, dikenal proses annealing yang merupakan proses pemanasan suatu zat secara perlahan dan ketika mencapai suhu tertentu akan didiamkan dan ditahan pada waktu tertentu untuk selanjutnya akan diakhiri dengan proses pendinginan secara lambat hingga mencapai suhu ruang.
Proses ini banyak digunakan dalam berbagai metode kimia seperti arti reaksi kimia tertentu untuk membentuk suatu kompleks.
Oven laboratorium dapat melakukan fungsi ini, hal itu karena oven dilengkapi program yang memungkinkannya untuk memanaskan pada suhu tertentu, menahan pemanasan pada waktu tertentu dan juga melakukan proses slow cooling hingga suhu ruang.
-
Pengeringan
Proses lain yang sering dilakukan dengan menggunakan oven laboratorium adalah proses pengeringan. Tentunya pengeringan juga kita dapat lakukan tanpa menggunakan oven atau dibiarkan pada keadaan terbuka. Namun hal itu akan lebih cepat dan efektif tentunya ketika menggunakan oven karena terdapat suhu lingkungan yang lebih tinggi sehingga akan membuat proses pengeringan berlangsung lebih cepat.
Oven juga memungkinkan proses pengeringan vakum dengan menggunakan tambahan alat seperti autoklaf. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat dalam pengeringan sampel dengan suhu yang lebih rendah.
-
Gravimetri
Gravimetri merupakan salah satu metode penentuan atau anlisis kuantitatif yang digunakan untuk menghitung kadar suatu zat murni dengan menghilangkan kandungan zat lain dalam suatu sampel. Banyak metode gravimetri yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan menggunakan oven. Metode ini memungkinkan sampel akan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga pada suhu tersebut akan menghilangkan kandungan kandungan tertentu dalam sampel.
Sebagai contoh adalah dalam penentuan kadar air dalam sampel yang dapat dilakukan dengan memanaskan sampel pada oven mencapai suhu didih air. Kandungan air dalam sampel akan menguap sehingga menghasilkan bobot akhir setelah pemanasan lebih rendah dibandingkan bobot awal. Perhitungan dapat dilakukan untuk menentukan kadar kandungan dalam arti air berdasarkan perubahan massa tersebut.
-
Sterilisasi
Penggunaan lain dari oven laboratorium adalah sebagai media sterilisasi alat laboratorium. Beberapa penelitian membutuhkan kondisi alat yang steril sehingga untuk mendapatkannya diperlukan proses sterilisasi. Proses ini dapat dilakukan dengan pemanasan alat laboratorium tersebut menggunakan oven pada suhu diatas 160oC untuk membunuh dan menghilangkan mikroorganisme yang ada.
Demikian postingan lengkap yang bisa kami bagikan pada pembaca. Berkenaan dengan pengertian oven laboratorium, cara menggunakan, dan fungsinya. Semoga hadirnya artikel ini sendiri bisa bermanfaat bagi segenap pembaca.