Sukrosa adalah glikosil glikosida yang sejatinya dibentuk oleh unit glukosa dan arti fruktosa sehingga dihubungkan oleh jembatan oksigen asetal dari hemiasetal glukosa ke hemiketal fruktosa. Kedunya proses ini memiliki peran sebagai osmolit, agen pemanis, metabolit manusia, metabolit alga, metabolit saccharomyces cerevisiae, metabolit escherichia coli, dan metabolit tikus.
Oleh karena itulah kebanyakan orang sadar bahwa gula sukrosa ketika ditambahkan ke makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis, tetapi banyak yang mungkin tidak tahu bahwa gula juga digunakan untuk alasan lain. Gula adalah bahan umum dalam makanan yang dipanggang untuk memberikan struktur dan tekstur, dalam selai dan jeli buatan sendiri untuk bertindak sebagai pengawet, dan pada item lain untuk menstabilkan emulsi dan menambah rasa.
Sukrosa
Sukrosa telah lama mengalami kristalisasi dan digunakan sejak peradaban awal. Namun, dalam sejarahnya kimiawan Jerman Andreas Marggraf 1709 sampai 1782 disebut sebagai penemu sukrosa pada tahun 1747.
Sedangkan itilah nama “sukrosa” berasal dari sukre Perancis, yang berasal dari bahasa Latin saccharum (artinya “gula”). Sufiks ose digunakan untuk menunjukkan bahwa itu adalah “gula”. Istilah ini diciptakan oleh ahli kimia Inggris William Miller. Akan tetapi sebelumnya, itu disebut sakarosa seperti yang diciptakan oleh ahli kimia Prancis Pierre Eugène Marcellin Berthelot 1827–1907. Berthelot juga orang yang menamai galaktosa dan gula laktosa seperti yang kita kenal sekarang.
Pengertian Sukrosa
Sukrosa adalah karbohidrat yang terbentuk dari kombinasi glukosa dan fruktosa. Glukosa sendiri menjadikan karbohidrat sederhana yang terbentuk sebagai hasil fotosintesis. Sedangkan fruktosa hampir identik dengan glukosa, kecuali lokasi oksigen berikatan ganda.
Tetapi yang pasti, keduanya adalah molekul enam karbon, tetapi fruktosa memiliki konfigurasi yang sedikit berbeda. Ketika keduanya bergabung menjadi sukrosa.
Pengertian Sukrosa Menurut Para Ahli
Adapun definisi sukrosa menurur para ahli, antara lain:
- Biology Online, Sukrosa adalah disakarida dengan rumus kimia C12H22O11 yang terdapat pada tanaman tertentu (misalnya tebu), dan dibentuk dengan bergabungnya glukosa dan fruktosa; gula meja umum.
- Encyclopedia Brittanica, Sukrosa adalah salah satu jenis senyawa organik, kristal rasa manis tak berwarna yang larut dalam air. Sukrosa (C12H22O11) adalah disakarida hidrolisis, oleh enzim invertase, menghasilkan “gula invert” (disebut demikian karena hidrolisis menghasilkan inversi dari rotasi bidang cahaya terpolarisasi), campuran fruktosa dan glukosa 50:50, dua penyusunnya monosakarida.
- Merriam Webster, Sukrosa adalah gula disakarida dekstrorotatori kristal manis C12H22O11 yang terjadi secara alami di sebagian besar tanaman dan diperoleh secara komersial terutama dari tebu atau gula bit.
Struktur Sukrosa
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa sukrosa adalah disakarida, atau molekul yang tersusun atas 2 monosakarida. Baik glukosa maupun fruktosa keduanya termasuk monosakarida, tapi secara bersama-sama membuat sukrosa disakarida. Ini merupakan proses yang penting dalam kaitannya dengan penyimpanan dan kompresi energi.
Tanaman melakukan ini untuk memudahkan pengangkutan energi dalam jumlah besar, melalui sukrosa. Proses tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Glukosa terlihat di sebelah kiri. Glukosa dikenal sebagai aldosa, artinya gugus karbonil (karbon berikatan ganda dengan sifat oksigen) ditemukan di ujung rantai karbon. Ketika molekul membuat cincin kembali pada dirinya sendiri, itu membentuk cincin bersisi 6. Fruktosa, di sisi lain, adalah ketosa. Artinya gugus karbonil terdapat di tengah-tengah molekul. Dalam hal ini, ia memaksa fruktosa menjadi cincin lima sisi.
Dalam tanaman yang menghasilkan sukrosa, enzim berguna untuk menghancurkan kedua cincin ini bersama-sama, dan mengekstraksi sebuah molekul air. Proses ini disebut reaksi kondensasi, dan membentuk ikatan glikosidik antara dua molekul.
Seperti yang kita lihat pada gambar, arti reaksi kimia juga bisa sebaliknya. Untuk melarutkan sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa, sebuah molekul air dapat ditambahkan kembali. Inilah yang terjadi pada sukrosa saat kita mencernanya.
Sifat Sukrosa
Adapun untuk sifat yang ada di dalam sukrosa, antara lain;
Yaitu;
- Massa Molar atau Berat Molekul 342,30 g/mol
- Densitas 1,587 g/cm3
- Tampilan fisiknya putih yang berupa padatan kristal
- Titik lebur terurai pada 459 K
- Sukrosa memiliki struktur kristal monoklinik.
- Ketika mengalami suhu tinggi (lebih dari 186oC), senyawa ini terurai, menghasilkan karamel.
- Kelarutannya dalam air pada suhu 20oC adalah 203.9g / 100mL
- Entalpi pembakaran standar yang sesuai dengan sukrosa adalah 5647 kJ.mol-1.
Yakni;
- Sukrosa dapat mengalami reaksi pembakaran untuk menghasilkan sifat karbon dioksida dan air.
- Ketika direaksikan dengan asam klorat, senyawa ini menghasilkan asam klorida, karbon dioksida, dan air.
- Setelah hidrolisis, ikatan glikosidik yang menghubungkan dua karbohidrat dalam molekul C12H22O11 rusak, menghasilkan glukosa dan fruktosa.
- Sukrosa dapat didehidrasi dengan bantuan H2SO4 (yang bertindak sebagai katalisator) untuk menghasilkan padatan hitam yang kaya karbon.
Fungsi Sukrosa
Sukrosa memiliki banyak kegunaan, dan terdapat dalam banyak makanan, tetapi jika terlalu banyak dapat menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2. Berikut ini beberapa kegunaan atau fungsi sukrosa, antara lain:
- Pemanis
Sukrosa adalah pemanis dalam banyak minuman, seperti minuman ringan dan minuman energi, dan manisan. Kita juga bisa menggunakan sukrosa sebagai pemanis meja untuk kopi, teh, dan buah. Alternatif penggunaan sukrosa adalah dengan memilih makanan manis alami, seperti buah, atau makanan dengan pemanis non-nutrisi, seperti sukralosa, aspartam atau sakarin.
The American Heart Association merekomendasikan agar wanita membatasi asupan gula tambahan hingga 100 kalori per hari atau 6 gram gula, dan pria harus membatasi asupannya hingga 150 kalori per hari atau 9 gram gula.
- Sumber energi
Sukrosa adalah sumber energi bagi tubuh kita karena merupakan karbohidrat kalori, yang berarti menyediakan 4 kalori per gram, menurut Medline Plus. Gula, termasuk sukrosa, dianggap kalori kosong karena memberikan kalori tanpa nutrisi penting.
Jika memungkinkan, dapatkan energi kita dari makanan padat nutrisi, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, minyak, produk susu rendah lemak, buah-buahan, dan sayuran.
- Penggunaan lainnya
Penggunaan sukrosa yang umum adalah sebagai pengawet. Saat kita menambahkan gula dalam jumlah tinggi ke makanan, seperti selai dan jeli, kita memperpanjang masa simpan produk dengan menghambat atau memperlambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Sukrosa bertindak sebagai pengental dalam makanan ini dan makanan lainnya, seperti saus atau bumbu perendam. Gula meningkatkan warna makanan yang dipanggang dengan membiarkannya menjadi cokelat.
Nah, demikinlah artikel yang bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian sukrosa menurut para ahli, struktur, sifat, dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi wawasan bagi kalian yang membutuhkannya.