Pipet tetes menjadi sebuah alat laboratorium yang tak hanya bisa kita temukan di laboratorium, prihal ini misalnya dalam bidang medis kita bisa menemukannya bersama dengan obat cair, lalu kita juga dapat menemukan pipet tetes pada beberapa produk kosmetik. Meskipun demikian dalam penggunaan pipet di laboratorium kita harus memperhatikan beberapa hal sehingga kita dapat menggunakan alat ini secara tepat.
Alasannya tak lain karena alat laboratorium kimia yang digunakan untuk penelitian ilmiah memiliki banyak bentuk karena persyaratan yang berbeda dari para spesialis di berbagai bidang sains dan teknik.
Pipet Tetes
Pipet tetes bisa dikatakan sebagai sebuah benda yang terbuat dari kaca dan dilengkapi dengan karet. Alat ini berfungsi untuk mengambil zat cair dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu tak hanya di laboratorium, namun kita juga menggunakan alat ini dalam obat seperti obat tetes mata karena fungsi utamanya yakni untuk mengambil dan meneteskan zat cair dalam jumlah kecil.
Pengertian Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet berupa pipa kecil yang terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawah agak meruncing dan ujung atasnya ditutupi karet. Sehingga dalam hal ini pipet tetes hanya dapat digunakan untuk bahan-bahan yang bersifat cair. Apabila bahan yang akan diuji atau diukur berbentuk padatan, maka padatan tersebut harus dilarutkan terlebih dahulu.
Fungsi Pipet Tetes
Fungsi dari pipet tetes dalam penerapan kimia. Diantaranya:
- Mengambil Cairan Skala Kecil
Kegunaan utama dalam pipet tets ialah untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Ketika kita melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium dan bahan yang kita butuhkan jumlahnya tidaklah terlalu besar, maka kita tidak dapat menggunakan alat ukur yang berskala, melainkan menggunakan pipet tetes untuk keperluan tersebut.
- Memindahkan Cairan
Adapun kegunaan lainnya ialah untuk membantu memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
Dimana pemindahan cairan menggunakan pipet tetes memang membutuhkan waktu yang sangat lama apabila yang di pindahkan sangat banyak, tapi sesuai dengan namanya, bahwa pipet tetes hanya dipergunakan untuk memindahkah cairan dengan kuantitas yang sangat kecil atau sedikit.
Cara Menggunakan Pipet Tetes
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam cara menggunakan pipet tetes di laboratorium. Antara lain;
- Ketahui jenis zat cair
Sebelum kita menggunakan pipet tetes untuk mengambil zat cair, pastikan terlebih dahulu bahwa zat cair yang akan diambil tersebut bukanlah jenis zat cair yang reaktif terhadap bahan gelas atau kaca. Beberapa bahan kimia bersifat reaktif terhadap bahan kaca seperti contohnya yaitu asam fluorida (HF).
Bahan tersebut mampu melarutkan kaca sehingga jika kita gunakan pipet tetes, maka yang akan terjadi adalah pipet akan rusak dan larut dalam larutan. Maka dari itu jika kita menggunakan HF, pastikan bahwa kita menggunakan pipet tetes yang terbuat dari plastik karena bahan plastik tidak bereaksi terhadap HF.
- Pastikan pipet tetes telah bersih
Kebersihan alat dalam laboratorium merupakan hal yang sangat penting karena jika kita menggunakan alat yang tidak bersih atau dengan kata lain masih terdapat zat lain yang menempel, maka dikhawatirkan akan terjadi kontaminasi pada bahan kimia yang kita gunakan.
Kontaminasi tersebut akan merusak bahan kimia sehingga pastikan bahwa pipet telah dicuci dan bersih dari kontaminan.
- Tekan karet di luar bahan
Untuk menggunakan pipet tetes, pastikan bahwa kita menekan karet saat sebelum mencelupkannya dalam berbagai jenis bahan kimia.
Cara ini akan mencegah terjadinya gelembung udara dalam bahan kimia. Banyak pengguna pipet tetes yang tidak memperhatikan hal ini dan tentu itu dapat menjadi sesuatu yang berbahaya saat kita bekerja dengan bahan kimia yang reaktif terhadap udara.
Oleh karena itu dalam menggunakan pipet tetes, selalu tekan bagian karet sebelum bagian ujung berada dalam zat cair.
Bagian-Bagian Pipet Tetes
Secara umum untuk bagian dari pipet tetes terdiri dari dua, yakni;
- Bagian kaca, Pada bagian kaca memiliki bentuk silindris dengan ujung bawah runcing dan memiliki lubang kecil sedangkan bagian atas berupa ujung silinder yang terbuka.
- Bagian karet, pada bagian karet dalam pipet tets akan ditempatkan pada bagian ujung silinder. Karet ini akan membantu kita untuk memberi tekanan pada bagian kaca sehingga memungkinkan zat cair untuk masuk dan keluar melalui bagian kaca silinder.
Oleh karena itulah pada bagian ujung kaca berbentuk runcing yang memiliki tujuan supaya saat kita meneteskan zat cair maka akan terbentuk tetesan yang sempurna dan tentunya hal tersebut juga memungkinkan kita untuk meneteskan zat cair dalam jumlah yang sedikit.
Di laboratorium terdapat beberapa jenis pipet diantaranya;
- Pipet tetes
- Pipet volume
- Pipet ukur
Dari ketiga jenis pipet tersebut, pipet tetes merupakan pipet yang tidak memiliki skala pengukuran volume sehingga kita tidak dapat mengukur berapa volume yang kita ambil dalam pipet tetes jika dibandingkan dengan pipet ukur dan pipet volume.
Namun demikian, pipet tetes sangat berguna jika kita melakukan pengambilan larutan dalam jumlah sedikit dan tidak membutuhkan pengukuran yang pasti karena penggunaannya yang sangat mudah.
Agar lebih jelasnya bisa menyimak paparan dalam video tentang penggunaan dan fungsi bagian dari pipet tetas. Yakni;
Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa pipet tetes menjadi salah satu jenis alat laboratoriu yang dianggap sebagai ruangan dengan fungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus. Oleh karena itulah peralatan laboratorium dapat didefinisikan sebagai mesin, perkakas, perlengkapan, dan alat-alat kerja lain yang dipergunakan secara khusus untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas.
Tetapi yang pasti, meskipun pipet tetes terlihat sangat sederhana bahkan mungkin orang awam pun dapat menggunakan alat ini, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan pipet tetes. Terutama untuk kita yang bekerja di laboratorium dengan jenis bahan kimia berbahaya.
Demikian artikel tentang pipet tetes dan cara menggunakannya. Beberapa prosedur tersebut merupakan prosedur yang sederhana dan harus tetap diperhatikan jika kita bekerja di laboratorium. Semoga postingan ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.