Protein hanyalah bagian dari molekul biologis yang terdiri dari rantai asam amino yang terikat bersama untuk membentuk peptida. Ketika rantai ini mengandung 30 atau lebih asam amino, keduaya disebut polipeptida dan ketika mereka tumbuh lebih besar. Kedua bagian itu juga mengambil struktur tiga dimensi lipat yang memberikan masing-masing protein karakteristik struktural dan fungsional yang unik.
Ketika dimasukkan ke dalam tubuh kita, beberapa protein bermanfaat dalam memberikan dukungan struktural dan yang lain memiliki peran yang lebih fungsional termasuk mengkatalisis reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, merespons rangsangan internal dan eksternal, dan mengangkut molekul dari satu lokasi ke lokasi lain. Ditinjau dari sumbernya, protein bisa dibedakan menjadi dua, yaitu peotein hewani dan nabati atau protein yang berasal dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan.
Protein Nabati
Dengan meningkatnya permintaan akan protein. Sejatinya minat terhadap protein nabati juga meningkat. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ini, seperti masalah keamanan pangan, etika, masalah lingkungan, meningkatnya intoleransi makanan, alergi makanan, keberlanjutan, peningkatan aksesibilitas makanan vegetarian dan vegan serta adopsi pendekatan proaktif terhadap kesehatan dan kesejahteraan oleh konsumen.
Pengertian Protein Nabati
Protein nabati ialah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itulah protein ini diyakini mengndung zat yang memiliki asam amino, senyawa dan karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang-kadang belerang dan ditemukan dalam banyak makanan.
Pengertian Protein Nabati Menurut Para Ahli
Adapun definisi protein nabati menurut para ahli, antara lain:
- Biology Online, Protein nabati adalah biomolekul yang terdiri dari residu asam amino yang bergabung bersama oleh ikatan peptida. Biomolekul dalam protein nabati ini bisa dikatakan sebagai molekul yang diproduksi oleh organisme hidup. Oleh karena itu protein jenis ini adalah salah satu biomolekul utama. Yang lainnya adalah karbohidrat (terutama, polisakarida), lipid, dan asam nukleat. Komponen protein termasuk karbon, hidrogen, oksigen, sulfur, nitrogen, dan kadang-kadang fosfor.
Manfaat Protein Nabati
Adapun manfaat yang diperoleh dengan mengonsumsi protein nabati, antara lain:
-
Protein tumbuhan mudah diserap oleh tubuh
Kita dapat mengonsumsi makanan yang mengandung protein sebelum makan. Misalnya biji-bijian atau kacang-kacangan.
Proses ini memudahkan tubuh kita untuk mencerna dan menyerap makanan. Hal ini sangat penting terutama bagi kita yang mengalami kesulitan pencernaan, seperti intoleransi makanan, metabolisme yang lambat, kembung, atau sembelit.
-
Protein nabati membuat kita kenyang lebih lama
Pernahkan kita memperhatikan bahwa perut kita cepat lapar setelah mengonsumsi protein hewani tetapi tetap kenyang berjam-jam setelah mengonsumsi protein nabati? Sumber protein nabati. Seperti kacang-kacangan atau biji-bijian memberikan manfaat tambahan yang membantu kita tetap merasa kenyang sampai waktu makan berikutnya.
-
Protein nabati membantu menjaga kesehatan usus
Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrients telah menunjukkan mereka yang makan makanan nabati memiliki profil usus yang unik yang mengandung lebih sedikit organisme penyebab penyakit dan lebih banyak spesies pelindung yang membantu menjaga tingkat peradangan yang rendah.
-
Protein nabati dapat membantu melawan penyakit
Salah satu alasan utama mengapa mengonsumsi protein nabati dapat membantu kita hidup lebih lama daripada protein hewani adalah karena cara itu membantu kita melawan penyakit. Nnilai yang sangat bergizi dari tanaman ini dan serat yang membersihkan tubuh dan menjaga usus tetap sehat, itu dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Circulation lebih lanjut membuktikan bahwa dengan menemukan mereka yang mengganti daging merah dengan protein nabati yang sehat dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
-
Protein nabati dapat membantu menurunkan berat badan
Ada alasan mengapa begitu banyak orang menurunkan berat badan setelah menambah jumlah protein nabati dalam makanan mereka.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of General Medicine menemukan bahwa mereka yang melakukan diet vegan kehilangan lima pound lebih banyak daripada rencana diet lainnya, terbukti sebagai diet terbaik untuk menurunkan berat badan.
Selain manfaat makan yang lebih sehat secara keseluruhan, serat, protein nabati juga membantu kita tetap kenyang dan puas untuk jangka waktu yang lebih lama.
Contoh Protein Nabati
Makanan nabati yang menyehatkan berikut memiliki kandungan protein tinggi per sajian:
-
Tahu, tempe, dan edamame
Produk kedelai adalah salah satu sumber protein terkaya dalam pola makan nabati. Kandungan protein bervariasi sesuai dengan bagaimana kedelai disajikan:
- Tahu mengandung sekitar 10 g protein per ½ gelas
- Tempe mengandung sekitar 15 g protein per ½ gelas
- Kacang edamame (kacang kedelai belum matang) mengandung 8,5 g protein per ½ gelas
Orang bisa mencoba tahu, sebagai pengganti daging, dalam sandwich atau sup favorit. Tahu juga merupakan pengganti daging yang populer di beberapa hidangan, seperti ayam kung pao dan ayam asam manis. Produk-produk kedelai tersebut juga mengandung kadar kalsium dan zat besi yang baik, yang membuatnya menjadi pengganti yang sehat untuk produk susu.
-
Lentil
Lentil merah atau hijau memiliki kandungan protein, serat, dan nutrisi penting, termasuk zat besi dan kalium. Lentil yang sudah dimasak memiliki kandungan protein sebanyak 8,84 g per ½ gelas. Lentil adalah sumber protein yang bagus untuk menambah rutinitas makan siang atau makan malam. Itu dapat ditambahkan ke semur, kari, salad, atau nasi untuk memberikan porsi protein tambahan.
-
Buncis
Kacang buncis yang dimasak mengandung protein tinggi, mengandung sekitar 7,25 g per ½ gelas. Buncis dapat dimakan panas atau dingin, dan sangat fleksibel dengan banyak resep yang tersedia secara online. Itu dapat, misalnya, ditambahkan ke semur dan kari, atau dibumbui dengan paprika dan dipanggang dalam oven.
-
Kacang tanah
Kacang memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu sekitar 20,5 g per ½ gelas . Selain itu, kacang tanah juga mengandung lemak sehat, dan bisa meningkatkan kesehatan jantung. Kacang yang telah diolah menjadi selai kacang memiliki kandungan protein 8 g per sendok makan.
-
Almond
Almond juga setidaknya menawarkan 16,5 g protein per ½ gelas. Aatas alasan itu juga menyediakan vitamin E dalam jumlah yang baik, yang sangat bagus untuk kulit dan mata.
-
Spirulina
Spirulina merupakan ganggang biru atau hijau yang memiliki kandungan protein sekitar 8 g per 2 sendok makan. Selain itu, spirulina juga kaya akan nutrisi, seperti zat besi, vitamin B (meskipun bukan vitamin B-12), dan mangan. Spirulina yang telah diolah menjadi bubuk atau suplemen dapat ditambahkan ke air, smoothie, atau jus buah.
-
Quinoa
Quinoa adalah biji-bijian dengan kandungan protein tinggi, dan merupakan protein lengkap. Quinoa yang dimasak memiliki kandungan protein 8 g per cangkir. Biji-bijian ini juga kaya akan nutrisi lain, termasuk magnesium, zat besi, serat, dan mangan. Ini juga sangat fleksibel. Quinoa dapat ditambahkan pada pasta dan sup.
-
Kentang
Kentang panggang yang berukuran besar menawarkan 8 g protein per sajian. Kentang juga kaya akan nutrisi lain, seperti potasium dan vitamin C.
-
Sayuran kaya protein
Banyak sayuran dan sayuran berwarna hijau tua mengandung protein. Apabila dimakan tanpa tambahan makanan lainnya, makanan ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian, tetapi beberapa camilan sayuran dapat meningkatkan asupan protein, terutama bila dikombinasikan dengan makanan kaya protein lainnya.
-
Roti Yehezkiel
Roti Yehezkiel merupakan alternatif yang padat nutrisi dari roti tradisional. Itu terbuat dari gandum, gandum, lentil, millet, dan dieja. Roti Yehezkiel adalah pilihan yang sangat baik bagi pecinta roti yang menginginkan cara yang lebih bergizi untuk makan roti panggang atau sandwich.
Roti Yehezkiel menawarkan 4 g protein per irisan. Dapatkan lebih banyak protein dengan memanggang roti Yehezkiel dan sebarkan dengan selai kacang atau almond.
Dari penjelasan yang dikemukakan dapat dikatakan bahwa protein nabati memiliki lebih banyak nutrisi. Dengan demikian jika kita makan berbagai daging hewan (terang dan gelap, tidak hanya daging sapi, serta berbagai organ), kita dapat mengonsumsi semua asam amino yang kita butuhkan untuk membuat protein tubuh sendiri plus vitamin seperti B12, niacin, thiamine, B5 , B6, B7, dan vitamin A dan K.
Tetapi ada masalah, yaitu jika kita menukar semua contoh protein hewani dengan makanan nabati yang beragam seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, kita tidak lebih buruk. Itu karena makanan ini juga dikemas penuh dengan spektrum nutrisi yang serupa.
Perbedaan terbesar adalah vitamin B12, yang sebagian besar tanaman tidak dapat menghasilkan sendiri. Kita bisa mendapatkan B12 dari rumput laut yang bisa dimakan dan sereal yang diperkaya, meskipun cara termudah adalah melalui suplemen atau dengan mengonsumsi produk hewani.
Itulah tadi artikel yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian protein nabati menurut para ahli, manfaat, dan contohnya dalam berbagai bidang. Semoga memberikan edukasi, referensi, dan literasi bagi semua kalangan.